bar-merah

Kelompok Teror Afghanistan ‘Ancaman Serius’ Keamanan Global

Pakistan dan Iran, Rabu (24/4) berjanji akan meningkatkan upaya bersama melawan ancaman terorisme Afghanistan dan mendesak pemerintah Taliban yang berhaluan keras agar melibatkan seluruh rakyatnya, dalam “pengambilan keputusan dasar.”

Kedua negara bertetangga ini, yang memiliki perbatasan panjang dan mudah disusupi dengan Afghanistan, menyatakan janji itu dalam pernyataan bersama yang dirilis pada akhir lawatan tiga hari Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Pakistan.

Teheran dan Islamabad sama-sama mengeluh karena kelompok-kelompok militan transnasional telah meningkatkan serangan teroris lintas-batas dari tempat-tempat berlindung mereka di Afghanistan sejak Taliban merebut kembali kekuasaan di Kabul pada 2021.

“Mengingat eksistensi berbagai organisasi teroris di Afghanistan merupakan ancaman serius terhadap keamanan regional dan global, kedua pihak mengukuhkan kembali kesediaan mereka untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang kontraterorisme dan keamanan serta untuk membangun sebuah fron bersatu melawan terorisme,” kata pernyataan itu.

Islamabad menuduh para militan yang terkait dengan Tehrik-i-Taliban (TTP) yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris global, berlindung di wilayah Afghanistan. Mereka bahkan difasilitasi pemerintah Taliban untuk melakukan serangan lintas batas yang mematikan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil Pakistan.

FILE – Pasukan Angkatan Darat Pakistan mengamati kawqasan sekitarnya dari pos puncak bukit di Pakistan Afghanistan, di distrik Khyber, Pakistan, 3 Agustus 2021. (AP/Anjum Naveed, File)

Otoritas Iran telah menyalahkan afiliasi ISIS di Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan atas serangkaian serangan teroris baru-baru ini di dalam wilayah Iran.

Dalam pernyataan bersama mereka, Pakistan dan Iran kembali menekankan perlunya bagi Taliban untuk memimpin negaranya yang dilanda krisis melalui pemerintah yang inklusif secara politik.

“Sambil menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Afghanistan, kedua pihak mengakui bahwa peningkatan partisipasi di seluruh strata masyarakat Afghanistan dalam pengambilan keputusan dasar akan menyebabkan penguatan perdamaian dan stabilitas di negara ini,” kata pernyataan bersama hari Rabu itu.

Taliban membantah tuduhan bahwa mereka melindungi atau membiarkan militan asing beroperasi dan mengancam negara-negara tetangga dari wilayah Afghanistan.

Para penguasa fundamentalis di sana membela kepemimpinan mereka yang disebut inklusif. Mereka juga menolak seruan bagi reformasi apa pun dalam kepemimpinan itu dengan menyebutnya sebagai campur tangan urusan dalam negeri Afghanitstan. [uh/ns]

Selengkapnya baca di VOA



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com