GORONTALO, ZONAUTARA.COM – Proses pencarian korban tambang longsor Tulabolo di Suwawa resmi dihentikan pada Sabtu (13/7). Meskipun demikian, Kepala SAR Gorontalo, Heriyanto, menegaskan bahwa pihaknya akan tetap siap membantu jika ada laporan dari warga.
“Jika ada laporan warga, kami akan turun untuk membantu pencarian kembali,” kata Heriyanto, kepada Zonautara.com, Sabtu (13/7/2024).
Pemerintah Kabupaten Bonebolango juga akan tetap membuka posko untuk memantau laporan warga terkait korban yang mungkin ditemukan nanti.
“Dari rapat yang sudah dilakukan, pemerintah setempat akan tetap mendirikan posko,” tambahnya.
Hingga saat ini, total korban meninggal mencapai 27 orang, dengan 25 korban yang sudah berhasil diidentifikasi dan 16 korban lainnya yang belum ditemukan. Proses pencarian selama tujuh hari melibatkan lebih dari seribu personil gabungan.
Bupati Bonebolango, Merlan Uloli, berharap agar kejadian ini dapat mendorong pemerintah pusat untuk membuat kebijakan baru terkait regulasi tambang ilegal. Merlan juga menekankan pentingnya regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang tegas agar tragedi serupa tidak terulang.
Selain itu, banyaknya pekerja tambang dari berbagai daerah yang datang ke Tulabolo juga menambah kompleksitas proses pendataan dan evakuasi.
“Para pekerja ini datang dari berbagai latar belakang dan daerah, sehingga sulit untuk memastikan jumlah pasti korban yang tertimbun,” ujar Bupati.
Tragedi longsor ini tidak hanya menelan korban dari para pekerja tambang, tetapi juga dari warga yang tinggal di sekitar lokasi tambang, termasuk pedagang dan keluarga mereka.
“Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya regulasi dan penegakan hukum yang ketat di sektor pertambangan untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” tandas Bupati Merlan.