ZONAUTARA.COM – Banjir dan longsor di Provinsi Gorontalo memaksa ribuan orang mengungsi, termasuk banyak anak-anak. Sejak Jumat, 12 Juli, jumlah pengungsi terus meningkat akibat banjir yang belum surut di beberapa lokasi. Hujan deras menyebabkan sungai meluap dan tanggul jebol, memperparah kondisi banjir.
“Tim tanggap darurat kami terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan mitra lokal untuk mempersiapkan distribusi bantuan, terutama untuk anak-anak dan keluarga di pengungsian. Dari hasil pemantauan, di setiap titik pengungsian, sekitar 30 persen pengungsi adalah anak-anak,” jelas Fadli Usman, Direktur Humanitarian dan Resilience – Save the Children Indonesia.
Banjir melanda hampir 80 persen wilayah Kota Gorontalo. Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo mencatat total 14.564 jiwa terdampak di Kota Gorontalo, 7.808 jiwa di Kabupaten Bone Bolango, dan 18.739 jiwa di Kabupaten Gorontalo.
Kebutuhan mendesak di pengungsian saat ini adalah air bersih dan obat-obatan, karena banyak pengungsi mengalami demam, gatal-gatal, dan penyakit lainnya.
Save the Children bersama mitra lokal sedang mempersiapkan pengiriman bantuan, termasuk distribusi air bersih, mobile klinik, dan edukasi tentang kesiapsiagaan banjir dan longsor.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah pada 13 dan 14 Juli.

Save the Children berkomitmen untuk memastikan setiap anak mendapatkan masa depan yang cerah. Organisasi ini bekerja di seluruh dunia untuk memenuhi hak anak atas kesehatan, pendidikan, dan perlindungan, terutama di daerah-daerah yang paling sulit dijangkau.
Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun, Save the Children adalah organisasi independen terkemuka yang fokus pada pemenuhan hak anak, mengubah kehidupan jutaan anak dan masa depan kita bersama.