Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua, sementara inflasi mereda, menurut data Departemen Perdagangan, Kamis (25/7). Produk domestik bruto dilaporkan naik pada tingkat tahunan 2,8% pada kuartal terakhir. Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom dan naik tajam dari pertumbuhan 1,4% pada kuartal pertama.
Sementara itu, ukuran utama inflasi yang disebut indeks harga belanja konsumsi pribadi atau PCE naik 2,9%, turun dari 3,7% pada kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan yang stabil dan meredanya tekanan harga kemungkinan merupakan kabar baik bagi para pejabat bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, menjelang pertemuan kebijakan yang akan berlangsung dua hari minggu depan.
The Fed secara agresif menaikkan suku bunga sejak 2022 untuk mengendalikan inflasi. Langkah tersebut dikhawatirkan akan menyeret perekonomian ke dalam resesi.
Meskipun pertumbuhan ekonomi solid, prospek untuk paruh kedua tahun ini masih belum jelas. Namun begitu, resesi diperkirakan tidak akan terjadi, dan dilonggarkannya kebijakan moneter diperkirakan akan terjadi pada tahun ini.
Pasar keuangan memperkirakan tiga kali penurunan suku bunga, dimulai pada September. [ka/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia