BOLSEL, ZONAUTARA.com – Momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), disambut dengan berbagai cara.
Ada hal, unik dalam upacara bendera sang Merah Putih yang dilakukan oleh para pekerja banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Dimana, sebelum memulai aktivitas pembersihan jalan hingga perbaikan jembatan yang putus akibat banjir yang melanda Kabupaten Bolmong itu.
Para pekerja itu, melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-79 RI, di lokasi banjir.
Hal itu terlihat dari unggahan akun Facebook Ithong Pongayo Paputungan. Di mana terlihat dua alat berat Excavator yang terlibat dalam upacara bendera merah-putih.
Dalam video yang berdurasi 1.45 Menit itu, terlihat beberapa orang mengenakan pakaian dan rompi serta helm pekerja, serta iringan lagu Indonesia Raya.
Ketika dikonfirmasi media ini, Surito Pongayo, menuturkan lokasi itu tepatnya berada di jalan Tonsile Tongara Desa Matali Baru, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong.
“Iya kami bekerja di lokasi banjir dan tanah longsor yang terjadi belum lama ini di Kabupaten Bolmong,” beber Surito, via WhatsApp, Sabtu 17 Agustus 2024.
Operator Excavator itu, menuturkan upacara pengibaran bendera merah putih menggunakan dua alat berat ini, ide dari orang Balai Jalan Provinsi Sulut atau Dinas PU Bolmong.
“Saya tidak kenal mereka, tapi ide melakukan upacara pengibaran bendera Merah Putih itu sebelum beraktivitas, muncul dari mereka antara orang dari Balai Jalan Provinsi Sulut atau Dinas PU Bolmong,” aku dia.
Pemilik akun Facebook Ithong Pongayo Paputungan, itu mengakui tidak akan melupakan momen pengibaran bendera Merah Putih itu.
Sebab, kata dia ini adalah pengalaman perdananya selama hidup hingga bekerja menjadi operator Excavator.
“Ini adalah hal yang baru, saya alami dan tidak akan dilupakan. Meski sederhana dan tidak seperti upacara pengibaran bendera Merah Putih pada umumnya, itulah mengapa saya tidak akan pernah lupakan,” beber dia, seraya merasa bersyukur terlibat dengan momen langkah ini.
Dijelaskannya, dalam upacara tersebut kami melibatkan dua alat berat excavator.
“Ada dua excavator, yang satunya menjadi tiang bendera untuk mengibarkan sang saka Merah Putih, dan satunya memberi hormat,” paparnya.
Warga Desa Nunuk, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), itu menceritakan meski diguyur hujan rintik-rintik, upacara pengibaran bendera Merah Putih itu berjalan dengan penuh khidmat, meski tidak seperti upacara pada umumnya.
“Bagi saya dengan ini dapat menumbuhkan rasa cinta, patriotisme dan nasionalisme dalam pribadi kami,” aku dia lagi.
Pemuda berusia 27 tahun itu, mengatakan bahwa momen bersejarah ini, sebagai pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia, lebih khususnya kaum pemuda untuk terus berkarya.
“Mari terus berkarya demi kemajuan Indonesia, bahwa tongkat estafet perjuangan ada ditangan kaum muda,” kuncinya.
***