BOLSEL, ZONAUTARA.com – Karang Taruna Desa Tobayagan menilai Pemerintah Desa (Pemdes) khususnya Kepala Desa (Sangadi) Tobayagan, Kabuten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), tidak peduli dengan pengembangan dan pemberdayaan pemuda.
Pasalnya, kegiatan yang dilaksanakan oleh Karang Taruna Desa Tobayagan sejak tanggal 14 hingga 18 Agustus 2024 dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, tidak mendapatkan sentuhan dana dari pemerintah desa setempat.
Demikian diungkapkan oleh pengurus Karang Taruna Desa Tobayagan, Fahrisal Podomi selaku Kepala Divisi Bidang Humas.
“Tidak ada sepersenpun anggaran yang disalurkan oleh Pemdes Tobayagan untuk sekiranya membantu suksesnya kegiatan yang kami laksanakan,” ungkap Ical, sapaan akrabnya, Kamis 22 Agustus 2024.
Menurutnya, sikap abai dan ketidakpedulian Pemdes terhadap kiat-kiat produktif dari pemuda bisa berakibat fatal bahkan dapat merusak citra pemerintahannya.
“Sikap abai dan rada tidak peduli ini, sama saja dengan merusak citra Pemdes. Padahal yang kami lakukan ini tidak lain adalah untuk kebaikan bersama, yakni nama baik Desa Tobayagan. Herannya Pemdes justru tidak peduli,” tambahnya.
Ical kemudian mengatakan, mereka sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukan oleh Pemdes terkait hal tersebut.
“Kami sangat kecewa, dan mengecam keras atas sikap abai yang ditunjukan oleh Pemdes dalam hal ini sangadi,” tegasnya.
Terpisah, Sangadi Tobayagan Ahmadi Nuntung mengklaim bahwa kegiatan yang dilaksanakan itu, tiba saat tiba akal.
“Artinya, seakan tidak ada kesiapannya seperti pembukaan acara tersebut sangatlah molor. Dimana undangan-undangan pukul 14.00 WITA, nanti dimulai sekitar 17.00 WITA,” kata Ahmadi.
Dia mengakui bahwa di tahun ini Pemdes Tobayagan tidak menganggarkan APBDes untuk pemuda.
“Sebab, dari pengalaman tahun 2023 lalu. Kami anggarkan sebesar 20 juta rupiah, namun pemuda tidak merealisasikannya,” sebut dia.
Selain itu, diakuinya bahwa kala kegiatan itu, Pemdes masih fokus bantuan pasca bencana.
“Iya, saya kala itu menangani beberapa bantuan yang disalurkan dari pemerintah kepada masyarakat yang terdampak,” pungkasnya seraya menambahkan di saat penutupan kegiatan juga, dirinya masih mengurusi bantuan dan juga ada halangan berupa hajatan doa syukuran di keluarga, sehingga tidak dapat menutupi agenda tersebut.
***