ZONAUTARA.com – Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Upacara pelantikan berlangsung dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Momen bersejarah ini dihadiri oleh banyak tokoh penting dari dalam dan luar negeri.
Pelantikan dimulai dengan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang menandai kesakralan acara.
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, membuka sidang paripurna tersebut dengan penuh penghormatan.
Pada saat pengambilan sumpah, Prabowo Subianto dengan lantang menyatakan janji setianya sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Gibran Rakabuming Raka, yang dilantik sebagai Wakil Presiden, juga menyampaikan sumpah serupa, menegaskan komitmennya untuk setia kepada konstitusi dan rakyat Indonesia.
Dengan pelantikan ini, Prabowo Subianto resmi menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia.
Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, kini resmi menjabat sebagai Wakil Presiden ke-14 Republik Indonesia.
Upacara pelantikan ini tidak hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dalam negeri, tetapi juga oleh tamu kehormatan dari negara-negara tetangga serta beberapa anggota negara G-20.
Kehadiran para pemimpin dunia ini menunjukkan pentingnya momen pelantikan ini dalam konteks geopolitik global.
Para mantan presiden dan wakil presiden RI turut hadir dalam acara tersebut. Di antaranya adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Joko Widodo, Maruf Amin, Jusuf Kalla, hingga Try Sutrisno.
Kehadiran mereka menambah khidmat suasana sidang paripurna. Namun, Megawati Soekarnoputri, mantan presiden ke-5 RI, tidak bisa hadir karena dikabarkan sedang sakit.
Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menandai babak baru dalam sejarah politik Indonesia.
Berbagai tantangan besar sudah menanti, mulai dari pemulihan ekonomi pasca-pandemi, reformasi birokrasi, hingga menjaga stabilitas politik dan keamanan di tengah dinamika global.
***