Bawaslu Sulut sosialisasi pengawasan Pemilu, bahas peta kerawanan dan peran media

Gitta Waloni
Penulis: Gitta Waloni Editor: gita
Komara Manurung (Tengah), Foto: Gita W

ZONAUTARA.COM – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bagi organisasi pemantau pemilihan dan masyarakat sipil di Taman Pasir Manado, pada Sabtu (23/11/2024).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, dan Wakil Wali Kota yang akan berlangsung tahun 2024.

Dalam acara tersebut, Kolonel Kumara Manurung, perwakilan dari Badan Intelijen Negara (BIN), memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi terkait potensi pelanggaran dan kerawanan dalam pemilu.

Ia menyebut ada beberapa daerah di Sulut saat ini terpantau memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi.

“Dikondisi saat ini ada beberapa kab/kota tingkat pelanggarannya cukup tinggi yaitu Bolmong, Bolmut, Boltim, Tomohon, Bitung, Sitaro dan Minahasa. Berdasarkan pelanggaran ini aparat kemananan memetakan daerah mana yang menunjukan tingkat kerawanannya cukup tinggi,” ujar Manurung.

Atas peta kerawanan ini, Kolonel Kumara menekankan pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.

Sosialisasi Bawaslu Terkait Pengawasan Partisipatif (Foto: Gita W)

“Media memiliki tanggung jawab untuk memfilter informasi agar tidak memicu eskalasi konflik. Masyarakat pun perlu bijak dan tidak menelan mentah-mentah informasi yang diterima, terutama dari media sosial,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahaya berita bohong yang sengaja disebarkan untuk memengaruhi stabilitas.

“Ada pihak yang menggunakan informasi palsu untuk menggoyang situasi. Masyarakat, terutama generasi muda seperti gen z dan milenial, perlu waspada agar tidak terprovokasi,” tambahnya.

Menurut BIN, beberapa potensi kerawanan dapat muncul, seperti politik uang, baik langsung maupun secara digital.

“Kami sudah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk memonitor potensi transaksi digital yang mencurigakan selama pemilu,” jelas Kolonel Kumara.

Selain itu, ia mengingatkan bahaya euforia berlebihan pasca pemilu, terutama setelah hasil hitung cepat diumumkan.

“Kami berharap tokoh agama, masyarakat, dan media dapat membantu meredam situasi agar tidak terjadi konflik antarwarga,” katanya.

Untuk menjaga ketertiban selama masa tenang, BIN juga akan menindak akun-akun media sosial yang melanggar aturan kampanye melalui badan siber.

Meski banyak tantangan, Kolonel Kumara optimistis pelaksanaan Pilkada di Sulut akan berlangsung damai.

Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan pemilu di Sulut berjalan lancar, aman, dan demokratis.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



TAGGED:
Share This Article
Follow:
Memulai karis jurnalistik saat turun meliput bencana Gempa dan Tsunami di Palu, dan hadir di beberapa liputan bencana besar lainnya. Selama Pilkada 2024 aktif meliput Pilgub Sulut
1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.