ZONAUTARA.com — Gunung Lokon yang terletak di Kota Tomohon, Sulawesi Utara menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik khususnya gempa vulkanik dangkal sejak 1 November hingga 8 November 2024.
Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Siaran Pers Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 95/KM.05/BGL/2024.
Kegempaan di Gunung Lokon meningkat dari 32 kejadian perhari menjadi 55 kejadian pada 7 November. Namun begitu, tinggi asap belum mengalami perubahan, di mana asap kawah setinggi 10-50 cm di atas kawah Tompaluan.
Senada, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Farid Ruskanda mengatakan, gempa-gempa vulkanik masih terus terjadi.
“Iya, gempa-gempa vulkanik masih terus terjadi hingga malam ini dan kita masih terus memantau aktivitas Gunung Lokon,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Jumat (8/11) malam.
Adapun potensi ancaman Gunung Lokon saat ini adalah terjadinya erupsi freatik (erupsi yang diakibatkan kontak magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba dan dapat diikuti dengan erupsi freatomagmatik-magmatik.
“Erupsi freatik itu letusan permukaan. Tapi walaupun hanya erupsi permukaan, lontaran materialnya bisa sejauh satu hingga dua kilometer,” terangnya.
Di mana, erupsi dapat disertai dengan lontaran material pijar berukuran lapilli sampai bongkah dan hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas secara tiba-tiba.
Berdasarkan hasil pengamatan hingga tanggal 7 November pukul 12.00 WITA, status Gunung Lokon masih berada di level II (Waspada).
Akan tetapi, tak menutup kemungkinan status Gunung Lokon akan naik menjadi level III (Siaga) jika aktivitas vulkanik terus meningkat.
“Ada potensi kenaikan level bila dianggap membahayakan,” tandasnya.
Untuk itu, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 2.5 KM dari kawah Tompaluan.
Jika terjadi erupsi dan hujan abu maka masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah. Jika berada di luar rumah maka disarankan untuk menggunakan masker, pelindung hidung dan kacamata.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim penghujan.