ZONAUTARA.com – Gelaran Indonesian Data Journalism Awards (IDJA) 2024 telah terselenggara di Erasmus Huis, Jakarta. Pada IDJA tahun ini, karya jurnalisme data dari media nasional, lokal, dan kolaborasi berhasil menyabet piala penghargaan. Tahun 2024 sendiri merupakan tahun kedua penyelenggaraan IDJA yang diinisiasi oleh Indonesia Data Journalism Network.
Gelaran ini dimulai dengan diskusi “Mengawal Transisi Energi di Era Prabowo dengan Data” dengan narasumber dari Greenpeace, Trend Asia, Gisact.org, dan Narasi. Acara kemudian dilanjutkan dengan gala dinner bersama para tamu undangan dan pihak kedutaan Belanda. Dilanjutkan dengan pembukaan oleh Pendiri IDJN, Wan Ulfa Nur Zuhra, dan laporan juri oleh Mardiyah Chamim dari Development Dialogue Asia.
Menurut dewan juri, tahun ini terdapat 165 karya yang berasal dari 60 media selama tahap pengiriman dari 5 Agustus hingga 30 September 2024. Pengiriman karya juga dinilai lebih beragam dan tidak hanya dari Pulau Jawa. Jurnalisme data juga semakin digemari dan makin banyak pemain baru dari media lokal, tidak semata-mata media besar. Media baru tersebut seperti Deduktif, Bollo.id, Ini Borneo, dan sebagainya.
Mardiyah mengatakan, “proses penilaian berbasiskan metode kuantitatif dan kualitatif berdasarkan indikator seperti kepentingan publik, inovasi, komprehensif, estetika, storytelling, bentuk visualisasi, dan dampak”. Tentu saja, indikator penilaian karya tidaklah seragam, melainkan proporsional—tergantung masing-masing kategori.
Liputan Konsentris dan Tim Indonesia Leaks (Projectmultatuli.org; Narasi; Jaring.id; Independen.id; Suara.com), berhasil menyabet penghargaan Liputan Berbasis Data Media Lokal Terbaik. Liputan berjudul Patgulipat Proyek Jalan di Lampung mengajak kita melihat indikasi monopoli dalam pada proyek pembangunan jalan yang dekat dengan orang-orang di lingkar kekuasaan dan taipan. Nominasi ini merupakan nominasi baru pada IDJA 2024.
Selanjutnya, Bisnis Indonesia berhasil memenangkan Liputan dengan Visualisasi Data Terbaik. Lewat liputan Mengantar Nikel Mengaspal, tim Bisnis mengajak pembaca dalam perjalanan visual memahami ekosistem baterai listrik yang dibangun di Indonesia, meski harus membahayakan hutan.
Kemudian, Narasi kembali berhasil menyabet salah satu penghargaan IDJA. Tahun ini, lewat Neraka Hilirisasi Nikel di Teluk Weda, tim Narasi memenangkan Liputan Lingkungan Berbasis Data Terbaik. Tim Narasi, yang merupakan salah satu penerima beasiswa liputan Data Journalism Forest Hackathon 2024 mengajak pembaca menyaksikan dampak lingkungan yang dihasilkan oleh inustri nickel di Halmahera Tengah.
Terakhir, Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! Berhasil memenangkan Liputan Investigasi Berbasis Data Terbaik lewat liputan Neraka Perbatasan: Jejak Mafia Judi Online dan Perbudakan Digital di Asia. Melalui liputan ini, tim Deduktif mengajak pembaca menyaksikan adiksi judi online, perbudakan digital, perdagangan orang yang tersembunyi di Asia.
Selain pemberian penghargaan, gelaran IDJA 2024 juga diramaikan oleh stand up comedy dari Igen Wahang. Komedian yang berasal dari Pulau Lembata di Nusa Tenggara Timur ini aktif di Stand Up Komika Depok. Selama 15 menit, Igen menghibur hadirin dengan lawakan-lawakan yang bersifat politis namun mengundang gelak tawa.
Pada 2023 lalu, penghargaan IDJA berhasil disabet oleh kolaborasi Majalah Tempo, bersama dengan tiga media lain yang berbasis di Asia Tenggara, yaitu Initium (Singapura), R.AGE (Malaysia), dan Rappler (Filipina) yang memenangkan Liputan Lingkungan Berbasis Data Terbaik. Kolaborasi tersebut berjudul “Yang Buntung di Natuna Utara”.
Kemudian, Kategori Visualisasi Data Terbaik dimenangkan oleh laporan interaktif “Menguliti Oligarki Batubara di Indonesia” yang dibuat oleh Project Multatuli. Selain dua karya yang telah disebutkan, laporan Narasi, “Data Anak Dijual di Aplikasi Pendidikan”, juga dinobatkan sebagai Laporan Investigasi Berbasis Data Terbaik.
Menurut Wan Ulfa Nur Zuhra selaku Pendiri IDJN, “mengerjakan liputan berbasis data yang bermutu butuh waktu yang panjang dan sumber daya yang lebih besar, dan tidak semua ruang redaksi punya kemewahan melakukan itu. Penghargaan ini adalah upaya kami untuk mengapresiasi kerja keras kawan-kawan semua”.
Dengan demikian, IDJN berharap gelaran IDJA terus ada pada tahun 2025 untuk mengapresiasi kerja-kerja jurnalisme data di Indonesia dan untuk terus mendampingi jurnalisme berkualitas di Indonesia.