ZONAUTARA.com – Menjelang Natal 2024, Kota Kotamobagu menghadapi tantangan serius terkait penurunan stok hewan babi (B2), yang menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat selama perayaan. Penyebab utama dari kelangkaan ini adalah merebaknya wabah African Swine Fever (ASF), yang berdampak luas pada peternakan lokal.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kotamobagu, Bobbi Damopolii, menyebutkan bahwa wabah ASF telah memukul sektor peternakan secara signifikan, tidak hanya di Kotamobagu tetapi juga di seluruh Sulawesi Utara.
“ASF sangat mematikan bagi babi. Penyebarannya cepat, dengan gejala seperti tubuh berbintik merah hingga biru, yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat,” jelas Bobbi, Jumat (15/11/2024).
Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah Kelurahan Tumobui, di mana dalam satu minggu 40 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Hal ini turut menyebabkan pengurangan jumlah tempat pemotongan hewan di Kotamobagu, dari sebelumnya empat lokasi kini hanya satu yang beroperasi.
Meski demikian, Bobbi menegaskan bahwa virus ASF tidak menular ke manusia. “Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan ASF dapat menular ke manusia, berbeda dengan penyakit lain seperti PMK. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir terkait konsumsi B2,” tegasnya.
Untuk mengatasi kekurangan stok, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah bekerja sama dengan pengusaha di Bali guna mendatangkan 750 ekor babi. Pengiriman ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar selama Natal, sekaligus menstabilkan harga di tengah lonjakan permintaan.
Dinas Peternakan juga mengimbau peternak agar memperketat biosekuriti di kandang mereka.
“Langkah pencegahan seperti membersihkan area kandang dan melaporkan kasus penyakit kepada Dinas sangat penting. Transparansi dari peternak memungkinkan kami menangani wabah dengan lebih cepat,” ujar Bobbi.
Tantangan stok B2 ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan peternakan yang lebih baik di tengah ancaman wabah, terutama menjelang momen besar seperti Natal, yang memiliki tradisi budaya dan konsumsi khas.