Kawanua Swiss tampilkan Masamper di Perayaan Natal Masyarakat Indonesia di Swiss

Ronny Adolof Buol
Editor: redaktur
Penampilan kelompok masamper Kawanua Swiss di Perayaan Natal Masyarakat Indonesia di Swiss. (Foto: Panitia)

ZONAUTARA.com– Kawanua Swiss berhasil memukau lebih dari 600 penonton dengan penampilan Masamper mereka dalam acara Perayaan Natal Masyarakat Indonesia di Berikon, Swiss, Sabtu (7/12/2024).

Acara tahunan yang diselenggarakan oleh PERKI (Perkumpulan umat Kristen Protestan dan Katolik Indonesia yang berkedudukan di Swiss) ini dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, I Gede Ngurah Swajaya.

Masamper Kawanua Swiss dibawah pimpinan Pangataseng Ria Luas dari Paputungan, yang terdiri dari 24 orang, tampil mengenakan selendang batik Sizzy Matindas yang dipesan langsung dari Manado. Mereka membawakan lagu “Yesus Raja Salam” dan “Ketahuilah Hai Isi Dunia” dengan gerak tarian masamper diiringi musik bernuansa kolintang hasil kreasi Stanley Lahope dari Manado.

Keunikan penampilan Kawanua Swiss terletak pada keberagaman pesertanya. Tidak hanya orang Sanger, tetapi juga dari suku Sulawesi Utara lainnya seperti Minahasa dan Bantik, bahkan beberapa pasangan Kawanua yang berasal dari Eropa dan anak-anak muda yang lahir dan besar di Swiss juga ikut serta.

“Kawanua Swiss tampil dengan gembira, penuh senyuman, dengan hati sungguh-sungguh,” ujar Ketua Panitia Alfonco Sinaga.

Cynthia Kaluntas Lebet, salah satu anggota terlama Kawanua Swiss, menyatakan, “Puji Tuhan, Kawanua Swiss tampil dengan baik. Sebagai orang Sulawesi Utara, tentunya kami bersyukur budaya Indonesia bisa tampil di Eropa, ini bentuk cinta kami. Saat ini banyak orang tidak lagi menjaga budaya daerah karena kadang terkesan malu dengan apa yang menjadi tradisi, dianggap kuno, lebih tertarik mengambil budaya luar tapi Kawanua Swiss berani maju memperlihatkan keberagaman budaya yang ada di daerah Sulawesi Utara. Maju terus Kawanua Swiss, seperti semboyan dari Sangihe, Somahe Kai Kehage”.

masamper
Kelompok masamper Kawanua Swiss di Perayaan Natal Masyarakat Indonesia di Swiss. (Foto: Panitia)

Kawanua Swiss, yang dibentuk sejak Juni 2012, merupakan organisasi non-formal yang menjadi wadah “bakudapa, lepas rindu” bagi diaspora “orang-orang Manado” di Swiss dan negara tetangga sekitarnya. Organisasi ini aktif dalam kegiatan sosial budaya dan rutin bertemu setidaknya empat kali setahun.

Tahun ini Kawanua Swiss sudah bertemu lima kali termasuk merayakan natal khusus kawanua dan juga mengumpulkan dana bantuan bencana alam untuk korban banjir Lembeh dan korban erupsi gunung Ruang Tagulandang. Keuangan Kawanua Swiss diatur oleh bendahara, Mergie Anggoman. Ada juga salah satu komite pengurus, Glenn Pierre Maesa
Lolong, yang meski sibuk dengan tugasnya di WHO (World Health Organization) Jenewa,
tetap menyokong seluruh aktivitas Kawanua Swiss seperti yang dilakukan pembina organisasi Frankie Massie.

Belgis Mangimbulude, Ketua Kawanua Swiss, menyampaikan harapannya terhadap organisasi ini ke depan, “Harapan kami ke depan adalah Kawanua Swiss bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah Sulawesi Utara dan instansi lainnya untuk menyelenggarakan event budaya dan pariwisata di Swiss. Kawanua Swiss memiliki hubungan erat dengan kawanua eropa lainnya, sehingga acara berskala internasional bisa diatur untuk lebih memperkenalkan daerah tercinta Sulawesi Utara”.

Penampilan Kawanua Swiss dalam acara ini menunjukkan semangat mereka dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya Sulawesi Utara di kancah internasional, sekaligus memperkuat ikatan diaspora Indonesia di Swiss.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



TAGGED:
Share This Article
Pemulung informasi dan penyuka fotografi
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.