ZONAUTARA.com — Kelelawar seringkali disalahpahami dengan berbagai alasan. Kesalahpahaman terhadap makhluk malam tersebut membuat mereka kerap terpinggirkan.
Selain terpinggirkan oleh stigma negatif, populasi kelelawar sedang menghadapi ancaman yang luar biasa.
Saat ini kelelawar menghadapi ancaman depopulasi yang serius akibat kerusakan habitat yang meluas, perubahan iklim yang cepat, spesies invasif dan perburuan yang masif.
Baca juga: TERBANG MENUJU KEPUNAHAN: Ancaman di balik perburuan dan perdagangan kelelawar
Ironisnya, kelelawar yang sering dianggap sepele itu memiliki peranan penting bagi keberlanjutan ekosistem global.
Kelelawar juga dikenal dengan julukan ‘petani hutan’. Julukan tersebut datang bukan tanpa sebab melainkan karena begitu vitalnya peran dan fungsi kelelawar.
Sebagaimana yang dikutip Zonautara.com dari berbagai sumber, berikut peran penting kelelawar dalam ekosistem:
Penyerbuk
Kelelawar dapat berperan sebagai hewan penyerbuk. Di mana, Sebagian besar tanaman berbunga tidak dapat menghasilkan biji dan buah tanpa penyerbukan. Di situlah kelelawar hadir dan menjadi ‘pemain penting’.
Pembasmi hama
Salah satu peran kelelawar dalam rantai ekosistem adalah sebagai pembasmi hama. Kebiasaan mamalia terbang itu dalam memakan serangga dapat mengurangi kerusakan dan membatasi kebutuhan akan pestisida.
Penyebar benih
Kelelawar bisa menjadi ‘penyelamat’ dalam regenerasi hutan hujan tropis yang mengalami deforestasi dalam jumlah besar dengan berbagai macam alasan.
Regenerasi hutan yang telah ditebang merupakan proses alamiah yang rumit. Dalam proses regenerasi ini membutuhkan bantuan banyak hewan pemakan buah, termasuk kelelawar.
Akan tetapi, hewan-hewan pemakan buah yang lain pada umumnya hanya menebarkan biji di dekat tempat tinggal mereka.
Hal itu berbeda dengan kelelawar pemakan buah yang menempuh jarak sangat jauh setiap malam dan punya kebiasaan buang air besar saat terbang.
Kemampuan kelelawar untuk mengangkut benih itulah yang membuatnya berbeda dari hewan pemakan buah lainnya.
Air liur yang berkhasiat
Para ilmuwan telah mempelajari bahwa air liur kelelawar vampir mengandung antikoagulan yang dapat mencegah pembekuan darah.
Itulah beberapa peran penting kelelawar—yang sayangnya saat ini justru punya reputasi buruk di mata manusia.