Misteri Homo Floresiensis: Apakah masih hidup di Pulau Flores?

Hingga bukti baru ditemukan, keberadaan Homo floresiensis di Pulau Flores tetap menjadi teka-teki yang memikat.

Ronny Adolof Buol
Penulis: Ronny Adolof Buol Editor: redaktur
Model pahatan yang menggambarkan seperti apa rupa Homo floresiensis di Museum Sejarah Alam Smithsonian.

ZONAUTARA.com – Gagasan tentang keberadaan “manusia kera” kecil yang menyerupai Hobbit di Pulau Flores mungkin terdengar seperti khayalan Hollywood. Namun, Profesor Gregory Forth, seorang antropolog dari University of Alberta, Kanada, mengemukakan pandangan berbeda. Berdasarkan wawancara dengan puluhan penduduk lokal, ia percaya ada kemungkinan bahwa nenek moyang manusia kuno tersebut masih hidup hingga kini.

Penemuan Homo floresiensis

Pada tahun 2003, para ilmuwan menemukan sisa-sisa Homo floresiensis di Gua Liang Bua, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Spesies ini memiliki tinggi sekitar 3 kaki 7 inci (sekitar 109 cm) dan dipercaya telah punah sekitar 50.000 tahun lalu.

Namun, penelitian lebih lanjut pada tahun 2016 menemukan fosil gigi dan tulang yang berasal dari 700.000 tahun lalu. Temuan ini mengindikasikan bahwa spesies tersebut dan nenek moyangnya telah mendiami Flores selama hampir satu juta tahun.

Kesaksian penduduk lokal

Suku Lio, salah satu masyarakat adat di Flores, memiliki kisah tentang makhluk kecil yang disebut lai ho’a. Mereka menggambarkan makhluk ini sebagai perpaduan antara manusia dan kera: lebih berbulu daripada manusia, berjalan tegak, tetapi memiliki wajah seperti kera. Forth, yang telah melakukan penelitian di Flores sejak tahun 1984, mendokumentasikan sekitar 30 kesaksian dari penduduk yang mengaku pernah melihat makhluk ini.

Penduduk lokal membedakan cerita tentang lai ho’a dengan cerita rakyat tentang roh. Deskripsi mereka bersifat naturalistik dan konsisten, berbeda dari cerita mistis yang biasanya dikaitkan dengan kekuatan supernatural. Beberapa saksi bahkan memberikan laporan yang tampak realistis tentang penampakan makhluk ini di wilayah pegunungan yang terpencil.

Pendapat berbeda tentang keberadaan Homo floresiensis

Tidak ada kepastian apakah Homo floresiensis masih hidup atau sudah punah. Pendapat para ahli terbagi:

  1. Homo floresiensis sudah punah. Menurut Smithsonian Museum of Natural History, Homo floresiensis adalah salah satu spesies manusia purba terakhir yang punah, sekitar 50.000 tahun lalu. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, aktivitas vulkanik, dan kedatangan manusia modern dianggap sebagai penyebab utama kepunahan mereka.
  2. Homo floresiensis masih hidup. Gregory Forth berpendapat bahwa Homo floresiensis mungkin masih hidup. Pendapat ini didasarkan pada kesaksian penduduk lokal yang menggambarkan makhluk serupa manusia purba tersebut. Ia bahkan menerima laporan dari dua wisatawan Inggris yang mengaku melihat makhluk mirip manusia kera saat mendaki gunung di Flores.
Flores
Profesor Gregory Forth dan bukunya.

Hipotesis Forth dan tantangan bukti

Dalam bukunya, Between Ape and Human: An Anthropologist on the Trail of a Hidden Hominoid, Forth menjelaskan keyakinannya bahwa ada kemungkinan spesies hominid kecil masih bertahan hidup di Flores. Ia mengakui kemungkinan makhluk ini adalah spesies monyet baru atau populasi manusia modern yang belum teridentifikasi. Namun, ia berpendapat bahwa hipotesis terbaik adalah bahwa makhluk ini merupakan sisa Homo floresiensis.

Forth juga mencatat bahwa laporan penduduk lokal memiliki pola yang konsisten, meskipun variasi deskripsi wajar terjadi di antara para saksi. Ia menekankan bahwa cerita-cerita ini muncul jauh sebelum Homo floresiensis ditemukan secara resmi, mengesampingkan kemungkinan inspirasi dari penemuan arkeologis.

flores
Seorang penduduk desa setempat menjelajahi gua tempat ditemukannya sisa-sisa Homo floriensis.

Prospek penelitian lanjutan

Penelitian Forth terhenti pada tahun 2018 setelah ia terkena stroke. Namun, ia tetap berkomunikasi dengan penduduk lokal dan menerima laporan menarik tentang penampakan. Ia menyadari bahwa klaim tentang keberadaan Homo floresiensis memerlukan bukti kuat, seperti fosil baru atau penemuan fisik makhluk tersebut.

Misteri Homo floresiensis masih menyisakan banyak pertanyaan. Apakah mereka benar-benar masih hidup, ataukah sekadar bagian dari cerita rakyat yang berkembang? Hingga bukti baru ditemukan, keberadaan Homo floresiensis di Pulau Flores tetap menjadi teka-teki yang memikat.

Bagi para ilmuwan dan penggemar sejarah purba, Flores tetap menjadi tempat yang penuh dengan potensi penemuan luar biasa. Sementara itu, cerita tentang lai ho’a menjadi pengingat akan hubungan mendalam antara manusia dan alam, serta misteri yang masih tersembunyi di dunia kita.

Dirangkum dari berbagai sumber.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Follow:
Pemulung informasi dan penyuka fotografi
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.