ZONAUTARA.com—Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) angkat suara terkait aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Aliansi Pergerakan Rakyat Tolak Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), di hulu Tobayagan, pada Rabu 15 Januari 2025 lalu.
Di mana dalam aksi itu, massa meminta Bupati Bolsel copot kadis DLH Bolsel.
“Kami sudah melakukan aksi sejak 2023, tetapi Kepala DLH tetap tidak mengambil tindakan nyata. Ini bentuk pembiaran yang tidak bisa ditolerir,” kata Isra Mandeng, dalam orasinya.
Ketika dikonfirmasi Kepala DLH Bolsel, Nasarudin Gobel menjelaskan bahwa suara pencopotan jabatannya itu, kewenangan pimpinan.
“Kalau masalah kadis dicopot itu kewenangan pimpinan,” beber Gobel, pekan kemarin.
Lebih jauh dijelaskannya, terkait PETI di hulu Tobayagan DLH sudah bertindak dengan mengirim surat kepada penambang.
“Kalau masalah PETI di hulu tobayagan saya dengan teman-teman DLH sudah mengirim surat ke pelaku penambang, tapi tidak ada respon dari mereka,” paparnya.
Ditambahkannya, untuk penutupan PETI, itu bukan kewenangan dari dinas DLH Bolsel.
“Tetapi untuk menutup PETI kami tidak ada kewenangan, karena yang punya kewenangan adalah Dinas Kehutanan Provinsi dan hal ini kami sudah laporkan ke DLH provinsi juga,” pungkasnya.