Pencarian buaya di Sungai Ranoyapo belum membuahkan hasil

Pencarian buaya ini akan dilakukan beberapa hari kedepan.

Indra Umbola
Penulis:
Editor: ronny
Tim Gabungan tengah menyiapkan jebakan untuk menangkap buaya di Sungai Ranoyapo, Minsel. (Foto: Zonautara.com/Yegar Sahaduta)

ZONAUTARA.com – Tim gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara (Sulut), Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar dan Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki menggelar pencarian dan evakuasi buaya di Sungai Ranoyapo, Minsel, Jumat (24/01/2025).

Proses pencarian dan evakuasi buaya tersebut merupakan respon pemerintah dan pihak berwenang atas laporan warga dalam beberapa waktu belakangan mengenai kemunculan buaya.

Dari informasi yang dihimpun Zonautara.com di lokasi, buaya-buaya tersebut seringkali terlihat berjemur di pinggiran Sungai Ranoyapo.

Ada tiga ekor buaya yang seringkali dilihat warga sekitar. Hal ini tentunya cukup meresahkan warga.

Dari penuturan warga, sejak dulu di Sungai Ranoyapo sering terlihat keberadaan buaya.

Setidaknya hingga saat ini telah terjadi tiga kasus penyerangan buaya terhadap manusia, beruntung hal tersebut tak sampai mengakibatkan korban jiwa.

“Dulunya banyak (buaya) dan sekarang mulai datang lagi,” ujar Andris Pelealu, warga Buyungon.

Hal tersebut sejalan dengan penjelasan yang disampaikan Kepala BKSDA Sulut, Askhari Dg Masikki mengenai asal muasal buaya di Sungai Ranoyapo. Menurutnya, Sungai Ranoyapo merupakan habitat buaya muara.

“Wilayah Sungai Ranoyapo merupakan habitat buaya muara. Bukan dari mana-mana, sudah lama (buaya) di situ,” ucapnya.

Billy Lolowang, Manager PPS Tasikoki juga menjelaskan, konflik buaya dengan manusia di aliran Sungai Ranoyapo akan bekepanjangan.

“Yang kita perlu sadari, konfliknya sendiri pasti akan berkepanjangan. Karena memang (Sungai Ranoyapo) habitat buaya. Ini yang perlu kita sampaikan. Tapi memang kekhawatiran masyarakat makin tinggi sehingga hari ini kita membantu BKSDA Sulut untuk menangani konflik ini dengan cara menangkap salah satu buaya yang sering muncul,” terangnya.

Namun, upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan pada hari pertama belum membuahkan hasil. Upaya pencarian pun terus dilakukan dengan cara memasang jebakan kandang yang di dalamnya telah diberi umpan ayam.

“Kita akan lakukan hingga buayanya tertangkap. Tidak hanya sehari dua hari,” imbuh Billy.

Di sisi lain, Frany Tilaar, Kabag SDA Pemkab Minsel mengatakan, pihaknya telah mensosialisasikan mengenai status buaya sebagai salah satu satwa liar yang dilindungi.

“Banyak masyarakat yang belum tahu bahwa buaya itu satwa liar yang dilindungi, makanya ketika rapat kita berikan imbauan-imbauan kepada Camat agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan buaya,” ucapnya.

Namun kehadiran buaya akhir-akhir ini cukup meresahkan warga. Sehingga perlu bagi pemerintah untuk segera mengambil tindakan.

“Dari pengamatan, jumlah buaya di Minsel masih sedikit. Tapi dengan melihat postingan-postingan masyarakat yang viral bahwa (buaya) semakin meresahkan, tidak lagi cukup solusi hidup berdampingan dengan buaya tapi harus ada tindakan. Ada beberapa buaya harus ditangkap,” terangnya.

Sementara, BKSDA Sulut menilai, tingginya antusiasme warga yang datang melihat proses pencarian buaya juga sangat berpengaruh, mengingat sifat satwa liar yang sensitif terhadap kehadiran manusia.

Sehingga BKSDA Sulut menyarankan, proses pencarian dan evakuasi satwa liar termasuk buaya harus dibuat tertutup.

Hal itu juga diungkapkan Billy Lolowang. Menurutnya, kehadiran sejumlah masyarakat di lokasi pencarian justru menjadi kendala tersendiri.

“Kondisi di lapangan tadi ramai, banyak orang. Jadi itu juga mempersulit dari sisi upaya tim untuk mencoba memancing buaya keluar dan menangkapnya,” pungkas Billy.

Follow:
Mengawali karir junalistik di tahun 2019, mulai dari media cetak hingga beberapa media elektronik sebelum akhirnya bergabung dengan Zonautara.com di tahun 2024.
1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com