ZONAUTARA.com – Hari kelima pencarian Ferry Alfried Rumagit (61), warga Kelurahan Kotobangun, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, yang hanyut terbawa arus sungai pada Kamis (30/01/2025) lalu, belum juga menemukan titik terang.
Hal ini membuat tim SAR Gabungan harus memutar otak demi menemukan korban yang hanyut.
Kabar terbaru, Tim SAR Gabungan mencurigai salah satu titik yakni di bendungan PLTM Lobong.
Demikian dikatakan koordinator operasi SAR gabungan dari Basarnas, Nuriadin Gumeleng, saat diwawancarai Zonautara.com usai apel penutupan pencarian hari kelima, Senin (03/02/2015).
“Pencarian hari ini memasuki hari kelima, proses pencarian masih di LKP (lokasi kejadian lertama) serta DAS Mongondow, serta kami sudah sampai di muara serta pesisir pantai Inobonto, disana kita turunkan dua unit perahu karet sampai sekarang hasil masih nihil,” kata Nuriadin.
“Proses pencarian akan dilanjutkan besok pagi, kami punya wacana ada prediksi yang kami curigai ada di wilayah PLTM Bendungan Lobong, pemerintah akan menyurat ke PLN untuk bisa mengeringkan (turunkan debit air) bendungan,” sambungnya.
Selain itu, kata dia, meski di lapangan, tim pencari juga mencium bau bangkai, setelah dikroscek ternyata itu hanya bangkai hewan.
“Untuk teknis pencarian sendiri di hari kelima itu selain visual kami banyak menggunakan penciuman bisa saja tercium bau menyengat, tadi ada beberapa tempat tetapi setelah kami buka bangkai hewan saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Roin Kadamo, Bagian jaringan PLN Kotamobagu membenarkan proses pengeringan bendungan pada besok hari.
“Tim pencari mencurigai karena hanya di situ yang belum diperiksa, kemungkinan besok kita buka pintu untuk menuju ke mesin, tim pencari akan melihat pada limpahan air di bendungan, jika untuk batas waktu tidak ditentukan kita fleksibel dengan tim Basarnas,” paparnya.
***