Stop bullying! konflik guru dan orang tua siswa di Kotamobagu berujung damai

Permasalahan ini sudah selesai dan kedua bela pihak saling memaafkan.

Sajidin Kandoli
Penulis:
Editor: marsal
Lewat jalur mediasi, oknum guru dan siswa serta orang tua yang berkonflik di Kotamobagu berujung damai. Kedua bela pihak saling memaafkan. (Foto: Zonautara.com/Sajidin Kandoli)

ZONAUTARA.com – Konflik yang sempat menyita perhatian publik di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu, (05/02/2025) yang ramai di sosial media berujung damai.

Perselisihan yang terjadi di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kotamobagu itu, selesai lewat jalur mediasi di kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Kota Kotamobagu pada, Jumat (07/02/2025).

Melalui Kepala UPTD PPA Kota Kotamobagu, Susilawaty Ginoga menyampaikan bahwa permasalahan ini sudah selesai dengan kedua bela pihak saling memaafkan.

“Alhamdulillah hasil mediasi hari ini antara ibu guru, juga anak didik dan orang tua pada kejadian di salah satu SMA Negeri di Kotamobagu berjalan lancar. Mediasi dimulai pukul 09:00 WITA sampai dengan siang hari. Kedua belah pihak telah sepakat untuk saling memaafkan,” ungkapnya.

Ia menyampaikan kedua belah pihak juga telah membuat perjanjian bersama yang sifatnya mengikat.

“Kami dari UPTD-PPA akan membuat berita acara sesuai dengan kesepakatan bersama yang diikat dengan perjanjian bersama. Perjanjian bersama dari kedua belah pihak bukan hanya mengikat guru tetapi juga orang tua,” jelas Susilawaty.

Sementara itu, oknum guru yang terlibat perselisihan antara orang tua salah satu siswa kepada media ini turut menyampaikan bahwa pihak orang tua siswa sudah meminta maaf terkait dengan kejadian itu.

“Untuk masalah ini sudah selesai. Orang tua sudah meminta maaf kepada saya khususnya, maka ini saya meminta untuk konten-konten yang ada di medsos yang berhubungan dengan bullying untuk keluarga orang tua dari anak didik saya, tolong dihentikan karena sudah tidak ada masalah lagi. Saya hanya mengharapkan agar anak didik saya bisa lulus dengan hasil yang terbaik,” katanya.

Ia juga berjanji tak akan melakukan hal serupa dikemudian hari hingga merugikan banyak pihak.

“Dan saya berjanji tidak akan lagi gemas melepas tangan seperti itu sampai merugikan anak didik saya juga membuat orang tua kecewa serta saya pribadi merasa terbebani oleh masalah ini. Melalui mediasi hari ini kesimpulannya tidak lagi ada masalah antara saya dengan orang tua,” sambungnya.

Selain itu, orang tua, dalam hal ini ayah dari siswa juga menyampaikan beberapa hal terkait mediasi sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih pada pihak sekolah.

“Mediasi tadi membicarakan yang pertama terkait mental anak saya bagaimana dipulihkan. Dan kedua, soal pendidikannya karena sudah mau ujian. Dari pihak sekolah saya berterima kasih yang betul-betul men-support anak saya. Mereka selalu siap sedia mendampingi anak saya untuk tetap semangat melanjutkan pendidikannya,” ungkap ayah dari siswa.

Ia menyampaikan permasalahan ini sudah selesai dan sudah tidak ada dendam antara dirinya dan wali kelas anaknya.

“Tentang permasalahan saya dengan wali kelasnya sudah berdamai, kami sudah tidak menyimpan dendam antara kami dari pihak keluarga dan wali kelas,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu ia juga mengakui kesalahannya yang telah lancang melakukan siaran langsung saat mediasi beberapa hari lalu.

“Mem-nya (wali kelas) juga ada menyatakan kesalahannya mungkin sudah terlanjur melakukan lepas tangan. Begitu juga dengan saya sebagai orang tuanya menyadari sudah terlalu lancang melakukan siaran langsung di medsos pada saat mediasi di sekolah. Kami sudah berdamai sudah tidak ada permasalahan lagi,” tambah sang ayah.

Di sisi lain, kepala sekolah yang bersangkutan juga menegaskan bahwa semua kebutuhan serta hak-hak siswa akan tetap dipenuhi oleh sekolah.

“Mediasi secara komprehensif semua pihak, ini sudah selesai dan semua hak-hak siswa kami akan penuhi kapanpun dia masuk kami akan penuhi,” tegasnya.

Tak lupa ia, meminta pihak sekolah dan masyarakat agar menghentikan pemberitaan yang menyudutkan keluarga serta siswanya.

“Terutama pada pihak sekolah masyarakat kiranya kita bijak, menghentikan semua pemberitaan-pemberitaan yang menyudutkan keluarga apalagi siswa dari bullying sampai seterusnya,” pungkasnya.

Follow:
Pertama kali bergabung di media cetak Bolmong Fox pada 2016. Selanjutnya bergabung dengan Media siber BFOX.co.id. Sebelum bergabung dengan Zonautara.com, juga pernah bergabung dengan media siber Pronusantara.com yang dibawahi oleh promediateknologi.id.
1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com