ZONAUTARA.com – Sejumlah guru di Kotamobagu menyampaikan harapan besar kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025 di Jakarta. Mereka berharap agar pemimpin baru dapat memberikan perhatian lebih terhadap sektor pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan kualitas pembelajaran.
Ade Setyaningrum Sutrisno, guru di MI Al Khairaat Mogolaing, berharap agar praktik pengajaran lebih modern dan berpusat pada siswa dapat diterapkan di sekolah-sekolah Kotamobagu.
“Pembelajaran harus lebih beragam dan menarik, tidak hanya berpusat pada guru,” ungkapnya saat dihubungi Zonautara.com, Rabu (19/02/2025).
Menurutnya, kesejahteraan guru juga perlu menjadi perhatian serius.
“Masih banyak guru yang tidak sejahtera dalam menjalankan pekerjaan mulia ini. Apresiasi dan penghargaan terhadap guru harus menjadi prioritas,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan fasilitas pendidikan, seperti penyediaan buku-buku yang menarik dan mudah diakses oleh siswa.
“Praktik pembiasaan literasi juga harus menjadi budaya sekolah,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dea Pontoh (25), guru SDIT An-Nahl Kotamobagu, menyoroti ketimpangan akses pendidikan di daerah tersebut.
“Tidak setaranya akses pendidikan adalah masalah yang harus diselesaikan,” katanya.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan nyata terhadap dunia pendidikan, terutama dalam penyediaan tenaga pengajar berkualitas dan infrastruktur yang memadai.
Sementara itu, Refina Dilasani (26), guru di SDN 1 Mogolaing, menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas strategis dalam pembangunan daerah. Menurutnya, peningkatan kompetensi guru, penguatan infrastruktur, dan integrasi teknologi dalam pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Pemerataan akses pendidikan melalui program beasiswa dan bantuan juga harus menjadi fokus, agar semua lapisan masyarakat bisa menikmati hak belajar yang setara,” jelasnya.
Hal ini, menurutnya, sejalan dengan komitmen yang telah diungkapkan oleh dr. Weny Gaib dan Rendy Virgiawan Mangkat dalam debat publik sebelumnya.

Firmansyah Hambali (25), guru di SDN 1 Pobundayan Kotamobagu, menekankan pentingnya profesionalitas dalam kepemimpinan daerah.
“Pemimpin harus memiliki profesionalitas tinggi dalam bekerja untuk memajukan daerah dan pendidikan. Jangan sampai sistem ‘orang dalam’ justru merugikan dunia pendidikan dan menyebabkan diskriminasi,” tegasnya.
Menurutnya, keputusan yang objektif dan berbasis kebutuhan akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan sumber daya pendidikan.

Guru SD Cokroaminoto, Presetiawati Suparto (23), juga berharap agar gaji honorer dapat ditingkatkan. Dalam menyambut kepemimpinan Wali Kota baru, ia mengharapkan perhatian khusus terhadap kesejahteraan guru. Menurutnya, gaji dan honorer guru perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kotamobagu.
Presetiawati berharap bahwa Wali Kota baru dapat memperhatikan kebutuhan guru dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan demikian, guru dapat lebih fokus dalam mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kotamobagu.
“Kami berharap bahwa wali kota baru dapat memperhatikan kebutuhan kami sebagai guru dan meningkatkan kesejahteraan kami,” kata Presetiawati.
Tak hanya dari kalangan guru, mahasiswa juga memiliki harapan besar terhadap pemimpin baru. Muhamad Rafli Mokodompit (20), mahasiswa STMIK Multicom asal Kelurahan Gogagoman, berharap agar Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang baru dapat lebih memperhatikan masyarakat kecil yang membutuhkan bantuan.

“Anak-anak yang tidak bisa sekolah karena biaya harus menjadi prioritas. Mereka adalah generasi masa depan yang harus kita bantu dan dukung,” harapnya.
Rafli juga menekankan pentingnya beasiswa bagi anak-anak muda Kotamobagu yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Banyak lulusan SMA atau SMK yang ingin kuliah tetapi terhalang biaya. Semoga pemerintah bisa menyalurkan beasiswa agar mereka bisa melanjutkan pendidikan,” tambahnya.
Harapan para guru dan mahasiswa ini menjadi gambaran kebutuhan nyata di Kotamobagu. Dengan kepemimpinan yang baru, mereka berharap adanya kebijakan yang lebih berpihak pada pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga Kota Kotamobagu dapat berkembang menjadi daerah dengan sistem pendidikan yang lebih baik dan inklusif.