Kota Kotamobagu catat skor IDSD tahun 2024 tertinggi kedua di Sulawesi Utara

Tri Deyna Cahyani
Editor: David Sumilat
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Kotamobagu, Chelsia Paputungan. (Foto: Zonautara.com/Tri Deyna Cahyani)

ZONAUTARA.com – Kota Kotamobagu mencatatkan prestasi membanggakan dalam Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 dengan skor sebesar 3,69.

Skor ini menempatkan Kota Kotamobagu sebagai daerah dengan daya saing tertinggi kedua di Provinsi Sulawesi Utara. Angka ini hanya kalah dari Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang mampu meraih skor 3,74.

Secara keseluruhan, skor rata-rata IDSD Provinsi Sulawesi Utara berada di angka 3,53, yang masih lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 3,63.

Hal ini menunjukkan bahwa beberapa daerah di Sulawesi Utara masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saingnya, terutama dalam pilar-pilar yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi.

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kota Kotamobagu mengalami peningkatan skor IDSD dari tahun sebelumnya yang tercatat di angka 3,63.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Kotamobagu, Chelsia Paputungan, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan upaya strategis yang dilakukan pemerintah daerah dalam memperkuat daya saing daerah.

Menurutnya, daya saing daerah menunjukkan kemampuan suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah guna mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.

Dengan demikian, peningkatan daya saing ini tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta dukungan terhadap inovasi dan dinamisme bisnis.

Chelsia Paputungan juga menekankan bahwa IDSD menjadi referensi utama bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan berbasis bukti.

“Kami berharap hasil IDSD ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam merumuskan strategi pembangunan ke depan, terutama dalam memperkuat sektor-sektor utama yang menjadi kunci peningkatan daya saing daerah,” ungkapnya, saat dihubungi Zonautara.com, Selasa (11/3/2025).

Komponen Pengukuran IDSD

Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) disusun berdasarkan empat komponen utama, yaitu lingkungan pendukung, sumber daya manusia, pasar, dan ekosistem inovasi.

Keempat komponen ini kemudian dielaborasi ke dalam 12 pilar daya saing, termasuk institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamisme bisnis, dan kapabilitas inovasi.

Kota Kotamobagu mendapatkan nilai cukup baik di berbagai pilar yang mendukung daya saingnya.

Dibandingkan dengan daerah lain di Sulawesi Utara, Kotamobagu menunjukkan keunggulan dalam beberapa aspek seperti lingkungan pendukung dan ekosistem inovasi yang menjadi pendorong utama pertumbuhan daya saingnya.

Berikut adalah perbandingan skor IDSD beberapa daerah di Sulawesi Utara:

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro: 3,74 (tertinggi di Sulut)

  • Kota Kotamobagu: 3,69
  • Bitung: 3,67
  • Manado: 3,65
  • Tomohon: 3,64
  • Minahasa: 3,55
  • Provinsi Sulawesi Utara (rata-rata): 3,53

Dari daftar tersebut, terlihat bahwa Kotamobagu masih berada dalam jajaran lima besar daerah dengan daya saing tertinggi di provinsi ini.

Sebaliknya, beberapa daerah seperti Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Kepulauan Talaud mencatat skor di bawah rata-rata provinsi.

Pentingnya IDSD bagi Pembangunan Daerah

IDSD menjadi indikator penting dalam menilai kapasitas suatu daerah dalam menciptakan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan.

Data ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan strategis yang berbasis bukti, serta bagi pelaku usaha dalam menentukan langkah investasi yang lebih efektif.

Chelsia Paputungan menambahkan bahwa daya saing daerah tidak hanya bergantung pada sektor ekonomi, tetapi juga pada faktor sosial, infrastruktur, dan inovasi.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor penentu daya saing, para pemangku kepentingan dapat mengoptimalkan potensi daerah guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Kenaikan skor IDSD Kota Kotamobagu dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa daerah ini terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek, terutama dalam membangun infrastruktur yang mendukung inovasi serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dengan strategi pembangunan yang tepat, bukan tidak mungkin Kotamobagu dapat menjadi daerah dengan daya saing tertinggi di Sulawesi Utara pada tahun-tahun mendatang.

***

Penikmat kopi pinggiran, hobi membaca novel. Pecandu lagu-lagu Jason Ranti, pengikut setia Sapardi Djoko Damono, pecinta anime, terutama dari Gibli. Mampu menghabiskan 1000 lebih episode one piece dalam 8 bulan.
1 Comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com