3574 jiwa terdampak banjir dan longsor di Manado

Indra Umbola
Penulis:
Editor: David Sumilat
Warga Kecamatan Singkil, khususnya di Kelurahan Karame dan Ternate Baru, mulai membersihkan rumah mereka pasca terdampak banjir. (Foto: Zonautara.com/Yegar Sahaduta)

ZONAUTARA.com – Sebanyak 3574 jiwa terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Jumat (21/03/2025) di Manado, Sulawesi Utara.

Berdasarkan data rekapitulasi pengungsian terbaru dari BPBD Kota Manado, 3574 jiwa terdampak itu tersebar di 15 kelurahan yang berada di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Tuminting, Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua dan Kecamatan Singkil.

Masing-masing terbagi yakni di Tuminting 73 jiwa, Tikala 1444 jiwa, Paal Dua 1865 jiwa, dan Singkil 192 jiwa. Di mana, banjir terjadi di 51 titik, sedangkan tanah longsor 13 titik.

Data tersebut juga mengungkap ada 100 titik pengungsian untuk korban banjir dan longsor di Manado.

3574 jiwa terdampak banjir dan longsor di Manado
Warga Kelurahan Banjer mulai membersihkan dan menjemur barang-barang yang sempat terendam banjir. (Foto: Zonautara.com/Indra Umbola)

“Untuk pengungsian diarahkan oleh pemerintah setempat, untuk dapur umum ada di Sola Gratia Tikala,” ujar Angelina July Bajodo, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Manado saat dihubungi Zonautara.com, Minggu (23/03/2025).


Terkait fasilitas umum yang terdampak bencana, ia mengatakan, saat ini belum ada laporan adanya kerusakan kategori berat.

“Untuk sementara belum ada laporan rusak berat, cuma yang terendam ada, yakni Puskesmas Tikala dan Puskesmas Wawonasa,” ungkapnya.

Air surut, masyarakat mulai bersih-bersih

Banjir di Manado telah surut dan masyarakat mulai membersihkan rumah serta perabotan yang sempat terendam.

“Untuk saat ini, sudah surut, dan warga dari pagi sudah mulai membersihkan rumah mereka,” ujar Angelina.

Hal tersebut juga sejalan dengan hasil pantauan Zonautara.com pada Minggu (23/03/2025) di beberapa titik yang sebelumnya terendam banjir.

Di Kelurahan Banjer misalnya, masyarakat terlihat sedang membersihkan serta menjemur barang-barang yang sempat terendam.

“Tadi subuh air sudah surut,” ujar Ivan Bason, warga Kelurahan Banjer.

Hal serupa juga terlihat di Kelurahaan Ternate Tanjung. Kepala Lingkungan 2, Safrudin Male berharap cuaca tidak kembali memburuk.

“Harapannya semoga cuaca terus membaik dan masyarakat juga bisa kembali beraktivitas seperti semula,” ucap Safrudin.

Pemandangan yang sama juga terlihat di Kelurahan Karame dan Ternate Baru serta sebagian besar wilayah yang sempat terendam banjir.

Langkah mitigasi

Langkah mitigasi merupakan sebuah langkah penting yang harus segera dilakukan oleh Pemerintah Kota Manado mengingat banjir yang terjadi merupakan kejadian berulang.

Bahkan rasanya tak berlebihan jika menyebut beberapa wilayah di Manado telah menjadi langganan banjir saat hujan deras melanda.

Untuk itu, BPBD Kota Manado akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk langkah-langkah strategis ke depannya.

“Kita akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pembersihan dan perbaikan infrastruktur,” ucapn Angelina July.

Selain itu, sosialiasi kepada masyarakat, terlebih yang bermukim dekat dengan aliran sungai dinilai sebagai sebuah langkah penting dalam mitigasi.

“Serta sosialisasi ke masyarakat tentang penanganan untuk penanggulangan bencana, misalnya tentang sampah, jangan menambah penyempitan jalan air di anak sungai, jangan bangun rumah di tempat rawan bencana longsor,” pungkasnya.

***

Follow:
Mengawali karir junalistik di tahun 2019, mulai dari media cetak hingga beberapa media elektronik sebelum akhirnya bergabung dengan Zonautara.com di tahun 2024.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com