ZONAUTARA.COM – Menjelang Hari Raya Idulfitri, hampir setiap rumah di Indonesia mengalami perubahan drastis. Kegiatan membanahi rumah—membersihkan, memperbaiki, dan mendekorasi ulang—menjadi tradisi tahunan yang dilakukan dengan penuh semangat.
Kebiasaan ini bukan sekadar rutinitas biasa, tetapi juga memiliki makna sosial, budaya, dan spiritual yang mendalam.
Simbol kebersihan dan kesucian
Dalam ajaran Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. Menyambut Idulfitri dengan rumah yang bersih dan rapi mencerminkan semangat kembali ke fitrah, yakni kondisi suci setelah sebulan penuh berpuasa.
Membersihkan rumah diartikan sebagai simbol penyucian diri dari hal-hal yang tidak baik, selaras dengan makna Lebaran sebagai hari kemenangan.
Kegiatan membanahi rumah juga biasanya dilakukan bersama anggota keluarga, menciptakan momen kebersamaan yang berharga.
Anak-anak membantu mengelap perabotan, ibu menata kembali ruang tamu, sementara ayah memperbaiki bagian rumah yang rusak.
Aktivitas ini memperkuat hubungan keluarga dan membangun rasa memiliki terhadap rumah yang akan menjadi tempat berkumpul saat Lebaran tiba.
Mempersiapkan rumah untuk tamu
Lebaran identik dengan tradisi silaturahmi. Sanak saudara, tetangga, dan sahabat akan datang berkunjung, sehingga pemilik rumah ingin memberikan kesan yang baik.
Mempercantik rumah dengan mengganti gorden, mengecat ulang dinding, atau sekadar menata ulang furnitur menjadi cara untuk menyambut tamu dengan penuh kehangatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren dekorasi rumah jelang Lebaran mulai mengarah ke konsep minimalis dan ramah lingkungan.
Alih-alih membeli perabot baru, banyak orang memilih mendaur ulang barang lama, menggunakan dekorasi berbahan alami, atau menambahkan elemen hijau seperti tanaman hias. Selain lebih hemat, cara ini juga mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Lebaran, momentum memulai yang baru
Membanahi rumah bukan sekadar menyambut tamu, tetapi juga menjadi refleksi dari semangat memulai sesuatu yang baru setelah Ramadan.
Rumah yang bersih dan tertata rapi menciptakan suasana nyaman, membawa energi positif, dan menumbuhkan semangat baru untuk menjalani hari-hari setelah Idulfitri.
Dari sekadar membersihkan rumah hingga mendekorasi ulang, tradisi ini tetap bertahan dari generasi ke generasi.
Lebih dari sekadar aktivitas fisik, membanahi rumah menjelang Lebaran adalah bentuk persiapan menyambut kebahagiaan dan kehangatan bersama keluarga serta orang-orang terkasih.