Saingi Starlink, Amazon luncurkan 27 Satelit Kuiper, untuk layanan internet global

Kuiper menawarkan kecepatan internet hingga 400 Mbps untuk terminal standar rumah tangga, lebih tinggi dari rata-rata Starlink.

Ronny Adolof Buol
Editor: Redaktur
Peluncuran satelit milik Amazon untuk Project Kuiper. (New York Times)

ZONAUTARA.comAmazon resmi meluncurkan 27 satelit pertama untuk Project Kuiper ke orbit rendah Bumi pada 28 April 2025, menandai babak baru persaingan layanan internet satelit global dan secara langsung menantang dominasi Starlink milik SpaceX.

Proyek ini bertujuan membangun konstelasi lebih dari 3.200 satelit yang akan menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah ke hampir seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Peluncuran dilakukan dari Cape Canaveral Space Force Station, Florida, menggunakan roket Atlas V 551 milik United Launch Alliance (ULA) dalam konfigurasi terkuat, yaitu dengan lima booster roket padat dan fairing muatan berukuran 23,5 meter x 5 meter.

Ini memungkinkan Atlas V membawa muatan terberat yang pernah diterbangkan, yakni 27 satelit Kuiper sekaligus ke orbit rendah Bumi. Satelit-satelit ini merupakan hasil pengembangan dari dua prototipe yang diuji pada Oktober 2023, dengan peningkatan pada antena phased array, prosesor, panel surya, sistem propulsi, dan tautan antar-satelit optik.

Amazon menargetkan layanan internet Kuiper akan mulai tersedia secara beta pada akhir 2025, dengan peluncuran komersial penuh menyusul setelahnya.



Untuk memenuhi persyaratan FCC Amerika Serikat, Amazon harus memiliki setidaknya 1.600 satelit Kuiper yang aktif di orbit pada Juli 2026. Konstelasi Kuiper akan mencakup wilayah 56 derajat lintang utara hingga selatan, sehingga menjangkau hampir seluruh Amerika, sebagian besar Afrika, Australia, Asia (termasuk Indonesia), dan Eropa.

Keunggulan dan rencana bisnis Amazon

Kuiper menawarkan kecepatan internet hingga 400 Mbps untuk terminal standar rumah tangga, lebih tinggi dari rata-rata Starlink, dengan harga yang dijanjikan terjangkau.

Selain itu, Amazon telah mengamankan lebih dari 80 peluncuran dengan berbagai penyedia roket, termasuk ULA, Arianespace, Blue Origin, dan SpaceX, untuk mempercepat penyebaran satelit.

Amazon mengintegrasikan Project Kuiper dengan Amazon Web Services (AWS), memastikan data dari satelit dapat langsung terhubung ke infrastruktur cloud mereka untuk keamanan, kecepatan, dan fleksibilitas maksimal.

Kolaborasi dengan operator global seperti Verizon, Vodafone, dan NTT juga telah dijajaki untuk memperluas jangkauan layanan.

Amazon telah memastikan bahwa ketika layanan Kuiper beroperasi penuh, masyarakat Indonesia juga akan dapat menikmatinya, sejalan dengan pembicaraan antara Amazon dan Kementerian Komunikasi dan Digital RI pada Maret 2025.

Peluncuran perdana 27 satelit Kuiper ini menandai langkah besar Amazon dalam menghadirkan internet satelit global yang cepat, terjangkau, dan luas jangkauannya. Dengan target ribuan satelit aktif hingga 2029, Project Kuiper siap menjadi rival kuat Starlink dan membuka akses digital baru, termasuk di Indonesia.

Bekerja sebagai jurnalis lebih dari 20 tahun terakhir. Sebelum mendirikan Zonautara.com bekerja selama 8 tahun di Kompas.com. Selain menjadi jurnalis juga menjadi trainer untuk digital security, literasi digital, cek fakta dan trainer jurnalistik.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com