ZONAUTARA.com – Hari ini adalah hari yang sangat spesial bagi saya, sebab bisa menginjakkan kaki di Ambon, Maluku.
Saya tiba di Ambon pada pukul 14.37 WIT, dan tujuan utama mencari toilet untuk membuang hajat.
Setelah selesai, saya menyadari telah meninggalkan tumbler di toilet. Saya tidak ingat meninggalkannya di sana, tapi untungnya security bandara mendatangiku dan menyerahkan tumbler yang tertinggal itu.
Tak lama dari itu, saya bertemu dengan Putri, seorang peserta asal Ternate yang juga ikut menjelajah langit Papua bersama di pesawat yang sama.
Kami kemudian berangkat menuju hotel penginapan, sambil bertukar cerita tentang pengalaman kami.
Sopir taksi yang mengantar kami juga menjelaskan tentang jalan yang kami lalui dan menunjukkan beberapa tempat menarik di Ambon.
Salah satu tempat yang menarik perhatian saya adalah Jembatan Merah Putih, yang sangat mirip dengan Jembatan Soekarno di Manado.
Pemandangan di sekitar jembatan juga sangat indah dan mirip dengan yang ada di Manado. Sopir taksi mengatakan kepada “Ini Jembatan pembatas antara 2 kampung kakak” Saya sangat terkesan dengan keindahan jembatan ini dan pemandangan sekitarnya.
Sebelum berangkat, kami juga berpose di Tugu Ambon Manise yang ada di Bandara Pattimura. Tidak pernah menyangka bahwa saya bisa menginjakkan kaki di Maluku di usia 21 tahun ini.
Pukul 14.56, kami tiba di Hotel Santika di pertengahan kota Ambon. Di sana, saya bertemu dengan beberapa peserta lainnya dari beberapa daerah di Indonesia Timur, termasuk Putri dari Ternate, Jenderal dari Ambon, Fajar dari Makassar, dan beberapa orang dari Sorong, Papua.
Kami bersemangat untuk berbagi pengalaman dan cerita tentang perjalanan kami.
Saya sangat senang bisa mengunjungi Ambon dan bertemu dengan orang-orang baru. Perjalanan ini sangat menyenangkan.
Tak ada kegiatan hari ini, semua peserta diizinkan untuk istrihat terlebih dahulu sebelum memulai seluruh rangkaian kegiatan.
Bersambung ke BAGIAN 4