ZONAUTARA.com – Suasana haru dan sukacita mewarnai peluncuran album rohani bertajuk “Ku Percaya dan Berserah” karya Kapten Roy Lahutung yang digelar di lantai tiga Hotel Amaris Manado, Rabu (18/6/2025). Album ini berisi sembilan lagu yang menggambarkan perjalanan hidup Roy, termasuk masa lalunya yang penuh tantangan, dan dinyanyikan sendiri olehnya. Dalam proses produksinya, Roy didampingi oleh sang istri tercinta, Ursula Ponto, yang juga bertindak sebagai produser.
Meski kehidupan Roy pernah berada dalam kegelapan, hal itu tidak menghalangi niatnya untuk mempersembahkan karya yang sarat dengan nilai rohani. Bersama Ursula, ia tetap konsisten menuntaskan album ini di tengah berbagai pergumulan dan cobaan hidup.
Album ini memuat sembilan lagu, delapan di antaranya merupakan refleksi dari perjalanan kelam Roy, dan ditutup dengan lagu “Doa Bapa Kami” sebagai penanda penyerahan diri kepada Tuhan. Lagu-lagu ini mengangkat tema kasih, pengharapan, serta kekuatan iman, dan diharapkan mampu menyentuh dan menguatkan hati pendengarnya.
“Setiap lagu adalah doa dan kesaksian dari hidup saya. Harapan saya, lagu-lagu ini dapat menguatkan hati banyak orang dan membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan,” ujar Roy dengan mata berkaca-kaca di hadapan para tamu.
Peluncuran album ini juga dirangkaikan dengan ibadah syukur memperingati ulang tahun Roy Lahutung yang ke-49. Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh gereja, musisi rohani, serta tamu undangan yang memadati lokasi acara.
Album “Ku Percaya dan Berserah” kini sudah tersedia di platform YouTube dalam bentuk playlist dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Ursula Ponto, sang produser sekaligus istri Roy, menuturkan bahwa album ini lahir dari pengalaman hidup yang penuh luka dan proses panjang penyembuhan. “Kalau melihat masa lalunya, mungkin banyak yang berpikir tidak ada harapan. Tapi inilah bukti bahwa pengharapan itu milik semua orang, tergantung kita mau mengambilnya atau tidak,” ungkap Ursula.
Ia menambahkan bahwa seluruh proses produksi, mulai dari pembuatan musik, rekaman, hingga video klip, dibiayai secara mandiri. Meski Roy bukan penyanyi profesional, mereka tetap berkomitmen untuk menghasilkan karya yang berkualitas secara audio dan visual.
“Album ini lahir dari keterbatasan, tapi kami buat dengan kesungguhan hati. Ini bukan soal popularitas, tapi tentang pelayanan,” ujar Ursula yang juga pernah berkarier sebagai jurnalis.
Proyek album ini pun muncul secara spontan tanpa perencanaan panjang. Bahkan sempat terjadi perbedaan pendapat antara Roy dan Ursula. Namun, Roy bersikukuh bahwa album ini harus dibuat. “Siapa tahu, kesempatan untuk melayani Tuhan seperti ini tidak akan datang dua kali,” kata Ursula mengenang keyakinan suaminya.

Keluarga besar Roy sendiri sempat tidak percaya bahwa ia bisa berubah. Namun dengan peluncuran album ini, pasangan Roy dan Ursula berharap banyak orang bisa melihat bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Kapten Roy juga menuturkan bahwa album ini tidak hanya diperuntukkan bagi umat Kristen, tapi memiliki pesan universal yang dapat diterima oleh semua orang. “Saya buat lagu-lagu ini untuk semua orang, tidak terbatas pada agama tertentu. Karena pergumulan hidup itu dirasakan oleh siapa saja,” ujarnya.
Inspirasi dalam menulis lagu datang dari berbagai sumber, termasuk pembacaan Alkitab, khotbah, dan bahkan konten-konten dari YouTube. Lagu pertama dalam album ini berjudul “Tanpa Kau”, yang merupakan kisah hidup Roy ketika merasa jauh dari Tuhan. Lagu kedua menggambarkan kerinduannya untuk menyenangkan Tuhan dalam segala hal.
Roy juga mengungkapkan rasa syukurnya atas perjalanan hidup yang membawanya menjadi kapten kapal dan telah bekerja selama 12 tahun di Qatar. Ia menyebut ini sebagai bukti kasih karunia Tuhan dalam hidupnya. “Saya hanya ingin membalas semua kebaikan Tuhan melalui karya ini,” tutupnya.
Album “Ku Percaya dan Berserah” kini bisa diakses publik melalui channel YouTube resmi milik Roy Lahutung. Peluncuran ini menjadi simbol semangat baru dalam pelayanan musik rohani lokal, serta bukti nyata bahwa Tuhan dapat memulihkan siapa saja yang mau berserah.