ZONAUTARA.com – Braga Mgndw sukses menggelar Tur Kembara Jiwa di Kota Manado, Sabtu (21/06/2025). Manado menjadi kota ketiga dalam rangkaian tur, setelah sebelumnya digelar di Kotamobagu dan Tomohon.
Selanjutnya, Braga Mgndw akan menuju kota keempat sekaligus yang terakhir dalam rangkain tur, yakni Kota Gorontalo.
Alih-alih hanya sekadar bermusik, Braga Mgndw juga membawa pesan-pesan tersirat dalam lirik-lirik lagunya, salah satunya tentang kebudayaan.
Gitaris Braga Mgndw, Vicky Mokoagow menyebut, band pop alternative asal Bolaang Mongondow Timur (Boltim) itu ingin mengkampanyekan pentingnya mempertahankan dan menjaga kebudayaan.
Itulah sebabnya Braga Mgndw me-remake beberapa lagu berbahasa Mongondow dan memasukkannya dalam rilisan mereka.
“Kita ingin membawa Mongondow dikenal lebih luas. Dulu orang-orang merasa inferior dengan budayanya tapi Braga tidak,” ujar Vicky kepada Zonautara.com.
Menurutnya, mempertahankan kebudayaan adalah hal mutlak dalam era di mana banyak orang mulai kehilangan identitas seperti saat ini.
“Dari (suku) mana pun kita berasal, saya berpesan, jangan lupakan akar budaya kita,” tambahnya.
Terpisah, Vikro Lamusu, keyboardist Braga Mgndw mengakui album kedua yang bertajuk Kembara Jiwa adalah sesuatu yang spesial.
“Cukup lama kami menggarap album ini,” ucap Vikro.
Bahkan, ia dan empat personel lainnya butuh waktu lama menentukan judul album.
Momen duka menjadi titik balik. Saat ibunda Vikro berpulang, di saat itulah lagu Pulang yang Paling Pulang menemukan ruang.
Lagu yang juga menjadi focus track dalam album Kembara Jiwa itu akhirnya menjadi pembuka cakrawala bagi Braga Mgndw untuk menentukan judul albumnya.
“Karena di saat ibu meninggal suasana pulang tidak pernah sama lagi,” kenangnya.
Vicky juga menambahkan, album Kembara Jiwa merupakan gambaran perjalanan tiap personel.
“Di album ini kami sangat instrospektif. Kami semata menyanyikan apa yang kami lalui, kami rasakan dan sedang kami hadapi hari ini dan mungkin di hari-hari yang akan datang. Sederhana tapi rumit bahkan cenderung kompleks, sebagaimana hidup itu sendiri,” tutupnya.