ZONAUTARA.com — Setelah empat hari berjalannya aksi penolakan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sumompo, akhirnya Wali Kota Manado, Andrei Angouw bersedia hadir di tengah masyarakat lingkar TPA.
Andrei Angouw hadir bersama unsur Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) Manado, Jumat (26/9/2025). Dalam pertemuan tersebut, ia berjanji akan menghentikan pembangunan IPLT yang menjadi sebab warga memblokade pintu masuk TPA Sumompo dalam empat hari terakhir.
Dalam pernyataanya yang disaksikan masyarakat, ia mengatakan telah menggelar rapat dengan Forkopimda dan memutuskan untuk menghentikan pembangunan IPLT.
“Kami sudah rapat tadi, kami putuskan untuk menghentikan (pembangunan) IPLT,” ujarnya saat berdialog dengan masyarakat.
Adapun ketika diminta membuat surat yang menyatakan penghentian pembangunan tersebut, ia berjanji akan membuat surat berdasarkan notulensi rapat Forkopimda yang menyetujui penghentian projek IPLT.
“Kita bisa buat surat berdasarkan notulen rapat,” tambahnya.
Sementara, untuk rencana pemindahan TPA Sumompo, ia belum dapat berkata banyak. Pasalnya, ia mesti berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.
“Soal TPA, nanti saya usahakan. Tapi saya tidak bisa janji itu November. Itu kan di luar kuasa saya. Saya akan berusaha berkoordinasi dengan Kementerian dan Pemerintah Provinsi,” ucapnya.

Sementara, masyarakat tetap mendesak pemindahan TPA Sumompo dilakukan sebelum akhir tahun 2025.
“(Pemindahan) TPA tetap kami beri waktu (sampai) akhir tahun. Jika tidak, kami masyarakat akan bertindak,” ujar koordinator aksi, Yasri Badoa di hadapan Andrei Angouw dan para pejabat lainnya.
Menurutnya, tuntutan tersebut berdasarkan prinsip keadilan, di mana semua masyarakat berhak hidup sehat.
“Jangan membuat kami menerima hasil pencemaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, di hari ketiga aksi penolakan pembangunan IPLT, masyarakat mengancam akan membangun beton di pintu gerbang TPA Sumompo jika tuntutan mereka tak diindahkan Pemkot Manado.
Ancaman tersebut nampak serius ketika material untuk membangun tembok beton telah digelar di depan pintu masuk TPA Sumompo.
Untungnya, Pemkot Manado segera hadir di tengah masyarakat untuk menjawab tuntutan sehingga aksi yang dilakukan pun tak sampai berlarut-larut.


