Aktivitas gunung Karangetang terus meningkat, ratusan gempa terekam dalam sepekan

Editor: Redaktur
Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro. (Foto: Zonautara.com/Jufri Kasumbala)

ZONAUTARA.com – Aktivitas gunung api Karangetang di pulau Siau, Sitaro terus meningkat dalam sepekan terakhir. Jumlah gempa yang berhasil terekam oleh Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Karengetang mencapai ratusan kali.

Sebelumnya dalam laporan pada 2 Oktober 2025, yang disampaikan Pos PGA Karangetang kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sudah terjadi ratusan gempa hembusan dan tremor. 

Sepanjang periode pengamatan 24 jam, instrumental seismik merekam total 176 kali gempa hembusan dengan amplitudo mencapai 50 mm.  

Selain itu, tercatat pula 19 kali tremor harmonik dan dua kali tremor non-harmonik, yang mengindikasikan adanya pergerakan magma di dalam tubuh gunung. 

Menurut Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang, data terbaru per 4 Oktober 2025, menunjukan aktivitas kegempaan meningkat. Data seismik menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan masih tergolong aktif, terutama pada gempa hembusan yang mendominasi dengan 202 kejadian. 




“Gempa ini memiliki amplitudo 5–50 mm dan durasi 25,3–38,2 detik, menunjukkan tekanan gas vulkanik yang masih kuat di dalam sistem gunung,” kata Yudia. 

Sementara pada 5 Oktober 2025, aktifitas kegempaan masih tinggi. Dalam periode pengamatan terakhir, aktivitas kegempaan menunjukkan peningkatan pada jenis tremor harmoniksebanyak 21 kali dengan amplitudo 10–50 mm dan durasi 31,3–86,12 detik. 

Selain itu, terdeteksi pula tiga gempa vulkanik dalam dengan amplitudo serupa dan durasi 8,82–12,9 detik, serta dua gempa tektonik jauh dengan durasi mencapai 56,48 detik, dan terjadi 130 gempa hembusan.  

“Gempa vulkanik yang masih tergolong tinggi ini, menandakan suplai magma dari kedalaman masih terus berlangsung,” jelasnya. 

Secara visual, puncak Gunung Api Karangetang kerap tertutup kabut dengan intensitas kabut 0-I hingga kabut 0-III. Terpantau asap kawah bertekanan sedang hingga kuat, berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, membumbung 25 hingga 150 meter di atas puncak.

Kadang kala juga teramati asap kelabu dari kawah dua, menandakan adanya aktivitas vulkanik yang masih berlangsung.  

Rekomendasi untuk warga

PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati area dalam radius 1,5 km dari puncak Kawah Dua (utara) maupun Kawah Utama (selatan). 

Selain itu, perlu dihindari sektor selatan–barat daya sejauh 2,5 km karena berpotensi dilalui guguran lava dan awan panas.  

“Masyarakat di bantaran sungai yang berhulu dari puncak Karangetang juga diminta waspada terhadap lahar hujan dan banjir bandang, terutama saat curah hujan meningkat,” Imbau Yudia

Kondisi cuaca lembap dan hujan yang terus mengguyur kawasan puncak membuat penumpukan material lava belum stabil dan mudah runtuh sewaktu-waktu. Masyarakat di sekitar lereng gunung diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan terus mengikuti informasi resmi dari Pos Pengamatan Gunungapi Karangetang maupun PVMBG.

 

Berkarir sebagai jurnalis sejak 2015, memulai di surat kabar Manado Post, lantas ke koran Indo Post. Melanjutkan karir di Kompas TV, dan pada 2023 bergabung dengan Zonautara.com. Telah mengikuti pelatihan cek fakta dan liputan investigasi, serta mengerjakan berbagai fellowship.
1 Comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com