Siaga bencana ganda, Pemkab Sitaro keluarkan peringatan dini Gunung Karangetang dan cuaca ekstrim

Editor: Marsal Datundugon
Kondisi saat cuaca buruk terjadi di Kepulauan Sitaro (Foto : Jufri Kasumbala/ Zonautara.com)

ZONAUTARA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) secara resmi mengeluarkan imbauan kewaspadaan tinggi bagi seluruh masyarakatnya pada 6 Oktober 2025.

Peringatan dini ini disampaikan menyusul ancaman ganda dari prakiraan cuaca ekstrem Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta aktivitas Gunung Karangetang yang masih berada pada status Level II (Waspada).

Melalui surat imbauan yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Sitaro, Denny D. Kondoj, masyarakat di wilayah pesisir, bantaran sungai yang berhulu di Karangetang, hingga sekitar lereng gunung diimbau untuk bersiaga.

Potensi bencana yang diwaspadai meliputi banjir, banjir lahar dingin, angin kencang, dan gelombang pasang, dengan para camat diinstruksikan untuk segera menyosialisasikan langkah-langkah antisipasi kepada warga.

Sekda Denny D. Kondoj menjelaskan bahwa imbauan ini dikeluarkan berdasarkan kondisi terkini dan prakiraan ke depan.




“Berdasarkan prakiraan cuaca dan memperhatikan cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari terakhir, serta tetap mewaspadai kemungkinan erupsi Gunung Api Karangetang, maka kami mengimbau sejumlah hal untuk antisipasi,” kata Kondoj.

Secara khusus, Pemkab Sitaro menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh Gunung Karangetang. Masyarakat, pengunjung, dan pendaki dilarang keras beraktivitas dalam radius 1,5 km dari Kawah Utama dan Kawah II, serta pada perluasan sektoral sejauh 2,5 km di arah Barat Daya dan Selatan.

“Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang juga dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.”

Peringatan serupa juga ditujukan kepada warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman lahar hujan dan banjir lahar dingin.

Bagi warga di pesisir pantai, kewaspadaan terhadap angin kencang dan gelombang pasang menjadi prioritas, sementara nelayan diminta untuk selalu mempertimbangkan kondisi cuaca sebelum memutuskan untuk melaut.

Tidak hanya peringatan, Pemerintah Daerah juga mendorong aksi mitigasi aktif dari masyarakat. Sekda Denny D. Kondoj menghimbau seluruh masyarakat untuk membersihkan selokan dan tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah terjadinya banjir.

Masyarakat juga diminta untuk segera memangkas pohon dan cabang pohon di sekitar pemukiman yang berpotensi membahayakan keselamatan dan merusak fasilitas umum.

Uniknya, imbauan ini turut disertai dengan sanksi tegas bagi kelalaian.

“Apabila terjadi bencana yang diakibatkan kelalaian masyarakat karena tidak memangkas pohon, maka dampak dari kelalaian tersebut tidak dapat dibantu dengan Bantuan Stimulan berupa bahan bangunan dari Pemerintah Daerah,” tegas Kondoj. 

Masyarakat diharapkan tetap tenang, tidak mudah terpancing berita bohong terkait erupsi, serta senantiasa mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Berkarir sebagai jurnalis sejak 2015, memulai di surat kabar Manado Post, lantas ke koran Indo Post. Melanjutkan karir di Kompas TV, dan pada 2023 bergabung dengan Zonautara.com. Telah mengikuti pelatihan cek fakta dan liputan investigasi, serta mengerjakan berbagai fellowship.
1 Comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com