Kisruh operator dapodik TK Ar Rahman Sinandaka, Kepsek: Tidak ada pemecatan, hanya rolling jabatan

Penulis: Romansyah Banjar
Editor: Redaktur
Tampak gedung TK Ar Rahman Negeri Sinandaka. (Dok pribadi)

ZONAUTARA.com—Kepala Sekolah (Kepsek) Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Ar Rahman Sinandaka akhirnya buka suara, mengenai keluhan operator.

Setelah mencuat di media sosial dan menuai perhatian publik, Dinas Pendidikan Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) turun tangan melakukan mediasi.

Plt. Kepala Sekolah TK Ar Rahman Negeri Sinandaka, Sartika Lauhi, menjelaskan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara baik-baik melalui mediasi di Dinas Pendidikan.

“Pihak dinas sudah memediasi. Jadi, duduk perkaranya hanya miskomunikasi saja,” jelas Sartika saat dihubungi via WhatsApp, Senin (13/10/2025).

Sartika menegaskan, dirinya tidak pernah memecat operator Dapodik, Rara Amiyati Salilama, seperti yang beredar di media sosial.




“Kami hanya melakukan rolling jabatan. Hak dan gaji sebagai operator tetap ibu Rara yang terima sampai Desember,” tegasnya.

Sebelumnya, nama Rara sempat viral di grup Facebook “Suara Rakyat Bolsel” setelah ia menulis keluhan terkait pemecatannya di TK Ar Rahman.

Postingan itu memicu reaksi dari berbagai pihak hingga akhirnya Dinas Pendidikan memanggil pihak sekolah untuk klarifikasi.

Menurut Sartika, sebelum postingan itu muncul, pihaknya sudah menyampaikan rencana pergantian posisi dengan baik-baik. Namun, Rara disebut menolak digantikan dari posisi operator.

“Kami sudah sampaikan langsung dan dengan sopan. Tapi mungkin ibu Rara tidak terima, jadi akhirnya menulis di media sosial,” kata Sartika.

Sartika juga menjelaskan, status TK Ar Rahman yang berstatus negeri, sehingga tenaga pendidik wajib memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 PAUD.

“Di TK Ar Rahman ini ada dua guru yang sedang menyelesaikan S1 PAUD dengan beasiswa Pemkab Bolsel. Jadi pembagian jam mengajar harus disesuaikan agar tidak mengganggu guru yang sudah lama mengajar,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Rara sebenarnya tercatat dalam sistem Dapodik sebagai guru dengan jatah satu jam mengajar.

“Kami sudah bujuk agar beliau mau tetap bekerja di posisi tata usaha atau cleaning service. Tapi akhirnya beliau memilih mundur pada saat mediasi dengan Dinas Pendidikan,” terang Sartika.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel, Idwan Ladjolai, membenarkan bahwa nama Rara tercatat dalam sistem Dapodik.

“Iya, ada namanya. Beliau berstatus honor,” singkat Idwan.

Di sisi lain, Rara Amiyati Salilama mengaku dirinya sudah menjadi operator Dapodik sejak 2021 dan baru terdaftar sebagai guru di sistem Dapodik pada 2024.

Ia menyebut hanya ingin mendapatkan kesempatan mengajar karena bercita-cita menjadi guru tetap.

“Saya ingin punya masa depan di TK Ar Rahman. Tahun depan rencananya mau kuliah mandiri jurusan PG PAUD, karena umur saya sudah tidak masuk beasiswa Pemkab,” ungkapnya.

Rara pun berharap tetap bisa meniti karier di dunia pendidikan.

“Kalau rezeki, saya ingin jadi guru sertifikasi atau PPPK,” tutupnya.

Memulai karir sebagai jurnalis di Koran Harian Manado Post, dan bergabung dengan zonautara.com di sejak 2022. Termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas.
1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com