bar-merah

George Tidak Mau Makan RW Karena Anggap Anjing Peliharaan

MANADO, ZONAUTARA.com Rintek Wuuk atau yang sering disingkat RW dan banyak makanan dari olahan daging Anjing memang adalah hal yang biasa di Kota Manado dan gampang ditemukan. Di pasar tradisional seperti Pasar Bersehati dan Pasar Karombasan akan mudah ditemukan para pedagang yang menjual daging eksrim ini.

Bagi yang menyukai kuliner jenis ini pun bisa mendapatkannya di banyak rumah makan yang menjual makanan khas Minahasa di Kota Manado.

Namun kebiasaan warga Kota Manado mengonsumsi RW itu tak berlaku bagi George Chrioni. Pemuda 24 tahun asal Kota Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, tersebut, ternyata tidak suka sajian kuliner daging RW.

“Saya berhenti makan anjing sejak SMP. Saya tidak tega. Bagi saya, anjing itu terlalu sayang untuk dikonsumsi. Saya pecinta anjing,” ujarnya saat bertemu wartawan Zona Utara, di kawasan bisnis Marina Plaza, Kota Manado, Minggu (26/11/2017).

George menuturkan, alasan lainnya berawal dari kejadian traumatis yang sempat dialaminya. Kala itu, George yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP, mendapati anjing kesayangannya mati mengenaskan ditabrak mobil.

“Sejak saat itu, saya tidak mau lagi makan anjing. Bagi saya anjing itu hewan peliharaan bukan hewan ternak seperti Babi dan Sapi,” ungkap George.

Katanya lagi, tidak ada alasan lain seperti takut tertular penyakit zoonosis dari Anjing. Alasan tidak mau makan daging Anjing hanya karena iba melihat hewan peliharaan itu dijadikan makanan. Namun demikian, George menilai, kebanyakan para penjual daging Anjing tidak sembarang menjajakan daging Anjing.

“Kalau yang saya tahu dan yang sering saya lihat, pedagang tidak menjual daging Anjing yang penyakitan,” pungkasnya.

Terkait penyakit zoonosis, Theo Markus, pemuda asal Palembang yang suka makan RW, mengaku tak takut mengonsumsi daging olahan Anjing yang sudah dibumbui dengan lezat.

“Selama saya makan, saya tidak dapat penyakit. RW itu enak sekali. Tapi kalau takut dapat penyakit, ya, jangan dimakan,” ujarnya.

 

Editorial: Rahadih Gedoan



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com