AJI Manado Angkat Tema “Perbedaan Itu Hak” Di Fesmed 2018

MANADO, ZONAUTARA.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Manado ikut berpartisipasi dalam kegiatan Festival Media (Fesmed) 2018, yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat 21-22 September 2018.

Tema yang diangkat oleh AJI Kota Manado dalam Fesmed 2018 kali ini adalah ‘Merawat Keberagaman di Bumi Nyiur Melambai’, dengan sub tema ‘Beda Itu Hak’.

Ketua AJI Kota Manado, Lynvia Yintzhe Gunde menyebutkan, tema ini diambil, selain dikaitkan dengan tema utama Fesmed yakni Diversity In The Heart Of Borneo, juga untuk menyampaikan pesan jika di Sulawesi Utara, keberagaman masih begitu dihormati dan bisa dijadikan contoh untuk daerah lain.

“Masyarakat Sulawesi Utara hingga saat ini masih terus mampu merawat keberagaman di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Bagaimana saling toleransi yang tercipta dari dulu, masih tetap terjaga hingga saat ini,” kata Gunde.
, Sabtu (22/9).

Jurnalis Harian Metro ini menambahkan, AJI Kota Manado menampilkan hal-hal yang berhubungan dengan keberagaman yang terawat di seluruh daerah di Sulawesi Utara, dan bagaimana masyarakat bersama-sama menjaganya.

Sementara, penanggung jawab stand AJI Kota Manado di Fesmed 2018, Isa Anshar Jusuf dan Zulkifli Madina menjelaskan, stand AJI Kota Manado, menampilkan foto-foto yang disertai caption, mengenai keberagaman di Sulawesi Utara dan bagaimana masyarakat menghormatinya.

“Foto yang ditampilkan diantaranya bagaimana masyarakat Sulawesi Utara itu sangat menghormati hak-hak dari semua orang. Bagaimana, kebebasan beragama, kebebasan berekspresi dan juga bagaimana kita menghormati sesama walaupun mereka itu berbeda,” kata Jusuf dan Madina.

Sementara, spanduk utama yang ada di stand AJI Manado menampilkan slogan baru Sulawesi Utara yakni Torang Samua Ciptaan Tuhan dengan gambar karikatur tarian tradisional Sulawesi Utara serta seluruh media yang ada di Sulawesi Utara.

“Disini kita ingin menyampaikan, bagaimana media di Sulawesi Utara juga ikut berperan untuk merawat keberagaman itu,” tutur Jusuf kembali.

 

Editor: Ronny Adolof Buol