bar-merah

Mencicip kopi Pinogu yang punya cita rasa mendunia

zonautara.com
Secangkir kopi Pinogu di Swiss Bell Hotel Manado.(Foto: zonautara.com/Lukman Polimenggo)

ZONAUTARA.com – Pernah dengar kopi robusta Pinogu? Saya menikmatinya saat sempat singgah di Swiss-Belhotel Maleosan Manado pada suatu petang. Dari aromanya, lain dari aroma kopi yang selama ini biasa dicicipi. Ada sedikit bau cokelat yang tercium. Kalau dari rasanya, dominan rasa kecut yang kuat di lidah.

Kopi robusta Pinogu ini berasal dari sebuah kawasan perkebunan di perbukitan dan pegunungan Tilongkabila, Gorontalo, pada ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan laut (dpl). Ekosistem perkebunan kopi pada ketinggian ini sangat cocok untuk tanaman jenis kopi robusta, yang tersebar di desa Pinogu, Bangio, Tilongkabila  dan Pinogu Permai. Desa-desa yang berada di wilayah Kecamatan Pinogu tersebut memiliki jenis tanah alfisol (mediteran) merah kekuningan dengan pH tanah 6,25.

Kopi ini memiliki sejarah yang panjang dan memiliki reputasi mutu yang baik. Kopi robusta Pinogu telah berkembang menjadi origin coffee di Indonesia dan berdasarkan hasil uji citarasa Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) Jember, Kopi robusta Pinogu memiliki cita rasa excellent dengan score nilai uji antara  80,75 – 81,75 dan memang memiliki rasa khas cokelat.

Tanaman kopi ini masuk ke wilayah Gorontalo saat itu dibawa oleh pedagang Belanda pada tahun 1677. Pada tahun 1705 Belanda mendirikan Kantor Dagang di Gorontalo. Pada tahun 1879 pengusaha Belanda memasukkan kopi liberika ke wilayah Pinogu. Kopi liberika asal Pinogu saat itu menjadi minuman kopi favorit Ratu Wilhelmina di Belanda. Namun demikian, rencana pengembangan lebih lanjut kopi liberika di Pinogu tidak berhasil, karena tidak didukung oleh Raja Tangahu dari  kerajaan Tuwawa/Bangiya.

Lalu pada tahun 1960an masyarakat Pinogu bersama Camat Suwawa membawa dan mengembangkan bibit kopi robusta dari Kotamobagu Bolaang Mongondow. Pada awal tahun 1970-an, atau sekitar tahun 1972, Direktorat Jenderal Perkebunan mengirimkan ribuan bibit kopi robusta kepada masyarakat Pinogu. Karena belum ada sarana jalan yang memadai, perkembangan budidaya tanaman kopi robusta menjadi tidak berlanjut.

Pada bulan November 2012, Bupati Bone Bolango Hamim Pou, mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango melalui Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Bone Bolango melakukan penelitian potensi wilayah dan alam yang ada di wilayah Pinogu.

Pada tanggal 5  Maret tahun 2013 produk kopi robusta Pinogu dibawa langsung oleh Bupati Bone Bolango bersama Kadis Pertanian dan Timnya untuk diikutsertakan pada acara International Tourisme Borsc (ITB) di Berlin.

Ternyata di acara pameran tersebut kopi Pinogu menjadi pendatang baru yang banyak peminatnya di kancah bisnis perkopian internasional tak terkecuali Miss Coffee Indonesia yag tergoda setelah mendengar, melihat, dan merasakan sendiri mutu dan kekhasan Kopi Pinogu, sehingga terbesit keinginannya untuk datang ke Pinogu Bone Bolango. Bahkan dari acara tersebut, ia berjanji akan mengusung kopi Pinogu sebagai salah satu duta Kopi dari Indonesia, khususnya dari Kabupaten Bone Bolango.

Tanggal 21 April 2013, Kopi Robusta Pinogu diluncurkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, pada acara Penanaman Padi Bersama dan Launching Kopi Pinogu di desa Toluwaya Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango.

Editor: Rahadih Gedoan



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com