MANADO, ZONAUTARA.com – Ratusan orang masih terjebak rumah-rumah yang terendam banjir di Mahawu, Kecamatan Tuminting.
Sebagian rumah di lingkungan 3, lingkungan 4 dan lingkungan 5 terendam hingga ke atap rumah.
Warga yang terjebak memerlukan bantuan evakusi. Tim SAr Basarnas manado sudah berada di lokasi dan melakukan evakuasi
Berbagai unsur sar lainnya ikut pula dalan evakuasi. Beberapa balita dan orang tua telah dievakuasi.
“Kami telah menurunkan tim dan berusaha mengevakuasi semaksimal mungkin,” kata Humas Basarnas Manado Ferry Arianto.
Midun Loho, 64, warga Mahawu Lingkungan 4 mengatakan, bahwa banjir hari ini melebihi banjir sebelumnya.
“Masjid kami ikut terendam, tadi tidak sholat Jumat,” kata Midun.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Kelurahan Mahawu lingkungan 1. Di mana, rumah milik keluarga Lapian – Bendah hancur diterjang tanah longsor.
Seorang bayi berumur 1 tahun bernama Nathalia Lapian menjadi korban dalam peristiwa ini.
PINTU AIR PLTA TONSEA LAMA
Sementara itu, informasi dirangkum menyebutkan, bahwa kondisi di Intake PLTA Tonsea Lama, ketinggian air DAS Tondano berada pada level 300-310 cm yang berada pada titik normal.
Sedangkan untuk posisi gate 1 dalam keadaan tertutup guna menyuplai air ke mesin turbin PLTA Tonsea Lama dan gate 2 dibuka dengan bukaan 50% guna meneruskan debit air ke PLTA Tanggari.
Petugas Intake PLTA Tonsea Lama pun melaporkan, bahwa ketinggian air stabil di ketinggian 300 cm – 310 cm dalam beberapa hari terakhir ini, tergantung curah hujan di wilayah Minahasa, apabila terjadi hujan intensitas tinggi ketinggian air bisa mencapai ketinggian 350 cm – 370 cm.
“Dibukanya pintu air di PLTA Tonsea Lama tidak mempengaruhi bila terjadi banjir di Manado, karena dibukanya pintu air adalah menggerakkan mesin turbin PLTA guna suplai listrik kepada masyarakat konsumen,” ujar petugas jaga di Intake PLTA Tonsea Lama Odi Monggi.
Editor : Christo Senduk