MINAHASA, ZONAUTARA.com – Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang ada di Kabupaten Minahasa menggelar diskusi bertajuk Baku Dapa Ormas guna menghindari konflik sosial di masyarakat, di Tondano, Rabu (26/6/2019).
Sejumlah kesepakatan pun dihasilkan dalam diskusi tersebut. Di mana, ormas-ormas ini sepakat untuk menghindari konflik dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami sepakat menjaga NKRI berdasar Pancasila dan UUD 45,” tegas para pimpinan ormas dalam diskusi yang diprakarsai Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulut ini.
Mereka pun menyatakan siap menjaga kerukunan, mencegah konflik sosial dan tolak upaya untuk memecahkan bangsa ini.
Selain itu, para ormas ini menegaskan siap mengawal dan menjalankan program pemerintah, mengampanyekan perdamaian, menjaga nilai-nilai Keminaesaan, serta menerima dan mengawal investasi ekonomi di Minahasa.
“Siap bersama pemerintah mengampanyekan perdamaian di Tanah Minahasa,” tambah mereka.
Adapun ormas-ormaa tersebut, yakni Garda Manguni, Laskar Manguni Indonesia, Manguni Indonesia, Loyot Maesa, Laskar Benteng Indonesia, Makatana Minahasa, Brigade Manguni dan Manguni Muda Minaesa.
Praktisi Ormas Matulandi Supit mengatakan, Minahasa sudah teruji soal konflik sejak lama. Namun, kata dia, ada harapan masyarakat supaya melalui ormas, setiap keresahan bisa teratasi.
“Tentunya juga pentingnya soal saling memahami dan membangun komunikasi secara intens,” ungkapnya.
Sementara itu, Budayawan dan Akademisi Rikson Karundeng mengatakan, nilai keminaesaan perlu dipertahakan sebagai semangat bersama.
“Apalagi, masyarakat Minahasa sangat majemuk dan itu adalah potensi besar jika dikelola, sehingga terhindar dari konflik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Kesatuan Bangsa (Kesbang) Badan Kesbangpol Rosye Ranu memberikan penjelasan soal tujuan, fungsi dan aturan soal Ormas.
Editor : Christo Senduk