bar-merah

Diamankan di Sangihe, WNA Filipina ini akhirnya dideportasi bersama anaknya

Betche Bacante, sewaktu difoto di Rudenim Manado. (Foto: Zonautara.com/Suhandri Lariwu)

MANADO, ZONAUTARA.com – Betche Bacante (25) akhirnya bisa bernafas lega. Itu karena nasibnya yang tak menentu selama beberapa bulan ini mendapat kepastian. Dia dipulangkan ke negara asalnya Filipina pada Rabu (26/6/2019).

Betche berasal dari Glan, sebuah wilayah administratif di Provinsi Sarangani di Filipina. Dia bisa berada di Indonesia, karena ikut suaminya, Darenoh Lantemona.

Darenoh yang adalah seorang pelaut di kapal pencari ikan, mengunjungi Glan. Di sanalah mereka berdua bersepakat hidup bersama.

“Dia (Darenoh) ajak saya naik ke kapal, lalu dia suruh tinggal di Kuma,” cerita Betche sewaktu didatangi Zonautara.com di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kelas I Manado, pekan lalu.

Walau tak menikah secara resmi, Betche hidup bersama dengan keluarga suaminya di Kuma, kecamatan Tabukan Tengah, Kabupaten Sangihe selama empat tahun belakangan. Mereka telah dikarunia seorang anak, Ariel Lantemona, yang kini sudah berusia 7 tahun.

Sehari-hari Betche membuka warung di pasar Kuma, sementara suaminya berada di kapal ikan. Sewaktu ikut suaminya ke Sangihe, Betche tidak dilengkapi dokumen kependudukan sama sekali. Begitu juga selama dia berada di Tahuna.

Hingga kemudian dia diamankan oleh Kantor Imigrasi Tahuna, karena pelanggaran keimigrasian. Pada 19 April lalu, Betche bersama anaknya diserahkan ke Rudenim Manado.

Betche Bacante bersama anaknya sewaktu dipulangkan ke Filipina. (Foto: Rudenim Manado)

Dia kemudian harus menjalani hari-harinya di Rudenim bersama anaknya.

Betche mengakui dia telah jatuh cinta dengan Indonesia. Dia ingin menjadi warga negara Indonesia.

“Mama mantu (mertua) saya baik sekali. Saya ingin jadi orang Indonesia saja. Mungkin saya akan pulang, lalu urus dokumen di sana, dan bisa balik lagi,” harap Betche.

Oleh Pemerintah Filipina, Betche diurus agar bisa kembali ke negaranya. Rabu kemarin, dia sudah diserahkan oleh Rudenim Manado ke perwakilan pemerintah negaranya.

“Iya sudah dideportasi,” kata Kepala Rudenim Manado, Arthur Mawikere, saat dihubungi Zonautara.com, Kamis (27/6).

Di Rudenim sendiri masih ada beberapa warga Filipina dan warga negara asing lainnya yang ditampung karena melanggar aturan keimigrasian.

Betche bersama anaknya, hanyalah satu dari sekian banyak masalah soal keberadaan orang-orang Filipina di Nusa Utara, wilayah tiga kabupaten kepulauan di Sulut yang berbatasan dengan Filipina.

Kawin mawin antara orang Filipina dan Sangir Talaud sudah berlangsung cukup panjang. Sejarah kedekatan kedua wilayah ini juga mewarnai urusan orang Filipina di Nusa Utara, begitu pun sebaliknya.

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com