bar-merah

Lewat Sekolah Lapang Iklim, BMKG sejahterakan petani

Sofian Widiyanto, S. Tr

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara rutin telah menyiapkan informasi iklim, diantaranya yang berbentuk Analisis dan Prakiraan Hujan Bulanan, Prakiraan Musim Hujan/Musim Kemarau, Ketersediaan Air Tanah Bulanan, serta Tingkat Kekeringan Bulanan.

Informasi tersebut memuat berbagai batasan kriteria, terminologi, serta istilah teknis yang perlu dipahami oleh para pengguna, sehingga pemanfaatannya lebih optimal. Peningkatan pemahaman informasi iklim perlu dilakukan agar pemanfaatan dapat dioptimalkan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI), kepada para petugas Penyuluh Pertanian Lapang (PPL).

Perhatian lebih terhadap fenomena iklim yang berdampak pada kegiatan usaha tani perlu dilakukan mengingat sebagian besar penduduk Indonesia adalah petani. Pada skala nasional, jika tidak ada upaya peningkatan kapasitas petani, maka situasi ini akan mengancam keamanan pangan nasional karena kegagalan panen akibat bencana alam yang terkait dengan cuaca dan iklim.

Di samping itu, masyarakat (petani) belum menyadari ataupun memahami mengenai dampak negatif dari variabilitas iklim serta bagaimana upaya untuk beradaptasi.

Peran penyuluh sebagai sumber informasi dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan petani dalam menghadapi variasi iklim tentu saja harus didukung kemampuan penyuluh dalam memahami informasi iklim, serta informasi teknologi yang dapat diakses.

Berlatar belakang kondisi di atas, Stasiun Klimatologi Minahasa Utara yang merupakan Unit pelaksana Teknis BMKG di Sulawesi Utara berkewajiban meningkatkan  pemahaman informasi iklim guna mendukung berbagai kegiatan, khususnya sektor pertanian dalam bentuk kegiatan kegiatan SLI tahap 2 Penyuluh Pertanian Lapang

Sekolah Lapang Iklim tahap 2 tahun 2019 diadakan di Hotel Gran central pada tanggal 24 – 26 Juli 2019 dan dibuka oleh Perwakilan Dinas pertanian Minahasa Utara dengan dihadiri 25 peserta dari berbagai dinas pertanian di Sulawesi Utara. Kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani transfer pengetahuan dari para ahli dalam bidang klimatologi sampai pada level petani di Sulawesi Utara.

Pada akhirnya diharapkan terjadinya peningkatan pemahaman  petani terhadap informasi iklim serta dampaknya pada kegiatan pertanian, sehingga  mereka dapat menentukan sikap serta mengambil keputusan yang tepat sebagai upaya adaptasi terhadap variabilitas iklim.

Selain itu peserta diharapkan mampu dan terampil memahami informasi iklim beserta dampaknya terhadap kegiatan pertanian, serta melakukan berbagai upaya antisipasi dan adaptasi terhadap adanya variabilitas ataupun iklim yang ekstrim.

Dengan begitu peserta mempunyai kapasitas dalam melakukan pelatihan atau transfer pengetahuan kepada penyuluh lain dan atau kelompok petani, sehingga pada akhirnya semakin banyak petani yang mempunyai kesadaran akan adanya variabilitas atau iklim ekstrim serta dampaknya pada kegiatan usahatani mereka.

* Penulis adalah Prakirawan Stasiun Klimatologi Minahasa Utara



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com