Mau ke Festival Lembah Baliem? sebaiknya perhatikan hal ini

Di sana tempat hidup beberapa suku asli Papua.

Ronny Adolof Buol
Atraksi peperangan dan tari-tarian di Festival Lembah Baliem. (Foto: Dok. Kemenpar)

ZONAUTARA.com – Traveller dan fotografer serta videografer profesional kini bersiap menuju ke Lembah Baliem, sebuah wilayah di Distrik Welesi, Jayawijaya, Papua.

Di lembah yang dihuni beberapa suku asli Papua ini, akan digelar Festival Budaya Lembah Baliem. Ini adalah sebuah festival yang paling lama diselenggarakan di Indonesia.

Festival yang sudah diselenggarakan sejak 1989 ini telah menjadi salah satu ikon pariwisata Papua dan dinanti oleh para peminat budaya dari berbagai negara di dunia.

Untuk tahun 2019, Festival Budaya Lembah Baliem akan digelar pada 7-10 Agustus nanti. Bagi anda yang akan berencana pergi ke sana, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:



1. Jaga kesopanan

Ini yang utama. Kadangkala banyak traveller yang kurang menghargai tradisi dan kebiasaan warga lokal. Di Baliem, menjaga kesopanan adalah hal yang utama, terutama jika bertemu dengan kepala suku.

Jagalah nada bicara jika sedang menanyakan sesuatu kepada warga lokal. Hindari topik pembicaraan yang mengarah ke SARA dan obrolan yang melantur.

2. Jangan lupa bawa camilan

Lembah Baliem didiami oleh Suku Dani, dan mereka sangat senang jika diberi hadiah dari pendatang. Mereka biasanya tidak malu untuk meminta hal itu. Sebaiknya anda menyediakan camilan, sepeti permen untuk dibagi kepada penduduk lokal.

Jiak anda suka merokok, berbagilah rokok dengan penduduk lokal yang meminta rokok. Tak ada salahnya juga jika anda membawa beberapa buku bacaan untuk dibagikan kepada anak-anak di sana.

3. Bawa baju dingin dan baju hujan

Lembah Baliem terkenal dengan suhu dinginnya. Sebaiknya mempersiapkan jaket yang tebal untuk menghangatkan tubuh saat malam hari.

Di sana juga sering turun hujan, jadi bawa baju atau jas hujan agar anda bisa tetap beraktifitas saat hujan turun.

4. Hindari bawa uang tunai dalam jumlah besar

Penduduk lokal di sana sering juga meminta uang kepada pendatang. Sebaiknya anda membatasi diri untuk membawa uang dalam jumlah yang banyak saat sedang berkeliling.

Jangan lupa pula untuk setiap saat membawa identitas diri seperti KTP atau paspor.

5. Jangan sembarang memotret

Kehidupan penduduk lokal terutama kehidupan suku asli di Papua sangat menarik untuk difoto. Namun sebelum anda memotret sebaiknya anda meminta ijin terlebih dahulu.

Jangan sembarang memotret, sebab banyak kali penduduk lokal meminta uang saat anda selesai memotret. Banyak anggota suku pedalaman yang masih berpakaian minim, sebaiknya menjaga etika saat memotret.

6. Jangan sembarang menerobos

Beberapa perkampungan di sana membatasi pengunjung dari luar, terutama yang bukan anggota suku mereka. Sebaiknya anda menghormati laramgan itu dan jangan asal menerobos masuk.

Jangan juga iseng memetik bunga, mengambil hewan terutama babi dan anjing. Di sana babi dan anjing bernilai budaya dan jual tinggi di sana.

Editor: Ronny Adolof Buol

Bekerja sebagai jurnalis lebih dari 20 tahun terakhir. Sebelum mendirikan Zonautara.com bekerja selama 8 tahun di Kompas.com. Selain menjadi jurnalis juga menjadi trainer untuk digital security, literasi digital, cek fakta dan trainer jurnalistik.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com