bar-merah

Ada kisah penting bangsa di balik sejarah berdirinya RRI

zonautara.com
The ancient radio and microphone.(Image: Gratisography/pexels.com)

ZONAUTARA.com – Tahukah anda mengenai sejarah Radio Republik Indonesia (RRI)? Ternyata di baliknya ada kisah heroik perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di tanah air, setiap 11 September diperingati sebagai Hari Radio Nasional. Tanggal tersebut juga diperingati sebagai hari kelahiran Radio Republik Indonesia (RRI).

RRI berdiri pada 11 September 1945, hampir genap sebulan setelah siaran Hoso Kyoku, radio milik Jepang, dihentikan tanggal 19 Agustus 1945. Masyarakat kala itu tidak lagi mengakses informasi mengenai yang harus dilakukan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Di sisi lain, saat itu beredar kabar melalui radio-radio luar negeri bahwa tentara Inggris yang mengatasnamakan sekutu akan menduduki Jawa dan Sumatera. Berdasarkan informasi tersebut, tentara Inggris dikabarkan akan melucuti tentara Jepang dan memelihara keamanan sampai pemerintahan Belanda dapat menjalankan kekuasaannya kembali di Indonesia.

Pihak sekutu ternyata masih mengakui kedaulatan Belanda atas Indonesia. Melalui radio-radio luar negeri diketahui bahwa kerajaan Belanda dikabarkan akan mendirikan pemerintahan benama Netherlands Indie Civil Administration (NICA).

Orang-orang yang pernah aktif di radio Hosu Kyoku pada masa penjajahan Jepang sebelumnya jadi sadar bahwa radio merupakan alat yang diperlukan oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) dalam berkomunikasi dan memberi tuntunan kepada rakyat mengenai apa yang harus dilakukan. 

Berkumpullah 8 orang yang pernah bekerja radio Hosu Kyoku yang ada di Jawa dalam satu pertemuan bersama pemerintah pada 11 September 1945 pukul 17.00 WIB. Para delegasi radio itu berkumpul di bekas gedung Raad Van Indje Pejambon dan diterima sekretaris negara. Para delegasi radio yang mengikuti pertemuan adalah Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto, dan Maladi. 

Abdulrahman Saleh yang dipercayakan sebagai ketua delegasi menguraikan garis besar rencana pada pertemuan tersebut. Di antaranya adalah mengimbau pemerintah untuk mendirikan radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan rakyat. Himbauan tersebut terdorong oleh rencana tentara sekutu yang akan mendarat di Jakarta akhir September 1945. Radio dianggap alat komunikasi yang lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran.

Para delegasi radio berencana menggunakan studio dan pemancar-pemancar radio Hoso Kyoku. Namun sekretaris negara dan para menteri menyatakan keberatan karena alat-alat tersebut sudah terdaftar sebagai barang inventaris sekutu.

Dalam pertemuan itu, Abdulrachman Saleh membacakan beberapa kesimpulan yang antara lain, dibentuknya Persatuan RRI yang akan meneruskan penyiaran dari 8 stasiun di Jawa, memersembahkan RRI kepada Presiden dan Pemerintah RI sebagai alat komunikasi dengan rakyat, serta mengimbau supaya semua hubungan antara pemerintah dan RRI disalurkan melalui Abdulrachman Saleh. Meski tidak sependapat dalam beberapa hal, pihak pemerintah menyanggupi simpulan tersebut dan siap membantu RRI.

Sekitar pukul 24.00 WIB, para delegasi dari 8 stasiun radio di Jawa melanjutkan rapat di rumah Adang Kadarusman. Peserta yang ikut rapat saat itu adalah perwakilan Purwokerto: Soetaryo;  perwakilan Yogyakarta: Soemarmad dan Soedomomarto; perwakilan Semarang: Soehardi dan Harto; perwakilan: Surakarta Maladi dan Soetardi Hardjolukito; perwakilan Bandung Darya, Sakti Alamsyah, dan Agus Marahsutan. Surabaya dan Malang tidak ada perwakilan dalam rapat tersebut.

Hasil akhir dari rapat yang dilaksanakan di rumah Adang Kadarusman adalah didirikannya RRI dengan Abdulrachman Saleh sebagai pemimpinnya.

(dari berbagai sumber)

Editor: Rahadih Gedoan



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com