TOMOHON, ZONAUTARA.com – Platform Kebudayaan Indonesiana yang merupakan kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon bertajuk Pesta Kolintang Tomohon resmi dibuka di kompleks Menara Alfa Omega, Senin (21/10/2019).
Event yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang diwakili Direktur Kesenian Direktorat Jendral (Dirjen) Kesenian Restu Gunawan ini pun diawali dengan Parade Budaya yang menampilkan ragam budaya yang tentunya mengambil tema utama musik Kolintang.
Di mana, Parade Budaya yang mengambil lokasi di sepanjang jalur protokol Kota Tomohon ini diawali dengan fashion carnaval. Di mana, para peserta menampilkan busana yang bertemakan budaya. Selain Fashion Carnaval, Parade Budaya juga menampilkan potensi-potensi budaya yang ada di Kota Tomohon yang ditampilkan melalui kendaraan hias atau float.
Menariknya, pembukaan event ini dimeriahkan oleh ratusan pemain Kolintang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan, dari Lagu Indonesia Raya hingga Mars Kota Tomohon diiringi oleh Kolintang dan sejumlah alat musik tradisional lainnya, seperti musik Bambu Klarinet.
Ketua Panitia Pesta Kolintang Tomohon tahun 2019 Harol V Lolowang yang juga Sekretaris Daerah Kota (Sekkot) Tomohon mengatakan, Pesta Kolintang Tomohon ini dapat dilaksanakan berkat kerjasama Kemendikbud dan Pemkot, bersama masyarakat pecinta budaya Tomohon.
“Pesta Kolintang Tomohon ini dilaksanakan demi kepentingan untuk kemajuan kebudayaan di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Lolowang, ada sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Pesta Kolintang Tomohon 2019, yakni lomba musik Kolintang, pelatihan musik Kolintang, workshop ragam hias, parade budaya, talk show budaya, pameran budaya, penanaman pohon, pemutaran film documenter dan pagelaran musik Kolintang.
Sementara itu, Wali Kota Tomohon Jimmy Feide Eman mengatakan, Pesta Kolintang Tomohon 2019 ini merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada di tanah Minahasa.
“Pesta Kolintang ini juga untuk mendukung upaya menjadikan Kolintang sebagai warisan budaya dunia,” ujar Eman.
Eman menuturkan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Kemendikbud yang telah memilih Tomohon sebagai tempat pelaksanaan platform Indonesiana.
“Ke depan kami akan lakukan lebih baik lagi. Kita akan merencanakan platform Indonesiana ini akan kita launching bersama-sama dengan Tomohon International Flower Festival (TIFF) di luar daerah,” jelasnya.
Direktur Kesenian Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan menuturkan, musik Kolintang merupakan salah satu kekayaan daerah yang patut dilestarikan.
Menurut dia, pihaknya pun tengah mengupayakan Kolintang menjadi warisan budaya dunia dan diakui UNESCO.
“Kami mengapresiasi kepada Wali Kota dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan yang mampu menerjemahkan platform Indonesiana. Indonesiana banyak daerah yang mau tapi ada yang tidak mampu menerjemahkan. Tujuannya ini untuk memajukan kebudayaan yang ada di Indonesia,” katanya.
Diketahui, di sela-sela pembukaan Pesta Kolintang Tomohon 2019, turut dilakukan launching ragam hias yang merupakan hasil karya masyarakat Tomohon.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Sub Bidang Seni Rupa Direktorat Kesenian Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Susianti, Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan Tim Ahli Indonesiana Idham Bachtiar Setiadi, Lanny Losung, Nyak Ina Basuki, Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Fery Sangian, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sulut Florens Panungkelan dan jajaran Pemkot Tomohon.
Editor : Christo Senduk