bar-merah

Identitas budaya Sulut harus ditonjolkan di Bandara Sam Ratulangi

Fanny Legoh

Manado, ZONAUTARA.com – Rencana Pemerintah untuk membangun bandara internasional Sam Ratulangi lebih besar dan megah, mendapat dukungan dari DPRD Sulawesi Utara.

Hanya saja, menurut legislator Fraksi PDIP, Fanny Legoh, unsur dan nuansa budaya diharapkan harus menonjol karena bandara merupakan pintu gerbang daerah ini bagi para pendatang, baik turis domestik maupun internasional.

“Sebagai contoh, bandara internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali yang sarat dengan ornamen bernuansa budaya mereka. Begitu tiba di bandara, kita bisa tahu dan akan selalu ingat dengan budaya-budaya Bali,” terang Legoh kepada wartawan, Rabu (23/10/2019) siang.

Menurut personel Komisi IV bidang Kesra itu, saat ini bandara Sam Ratulangi yang didatangi ratusan hingga ribuan turis sama sekali tidak menggambarkan kearifan lokal. Karena itu, ia meminta agar nuansa dengan motif budaya Sulut yang harus ada di bandara Sam Ratulangi berasal dari seluruh daerah dan suku.

“Harus ada budaya dari Minahasa Raya, Bolaang Mongondouw dan Nusa Utara. Bukan hanya agar budaya kita dikenal dan diingat orang banyak, tapi sebagai penegasan kebesaran dan kekuatan budaya masih kita pegang dan kita hormati,” tambah personel Komisi IV bidang Kesra itu.

Karena itu, kata Legoh, dirinya mengusulkan Komisi IV untuk melaksanakan pertemuan segitiga dengan pihak PT Angkasa Pura dan Pemerintah Provinsi terkait pembangunan bandara ini.

Seperti diketahui, bandara Sam Ratulangi baru menggunakan bahasa Manado dalam pengumuman penerbangan bagi para penumpang. Sedangkan ornamen-ornamen dengan nuansa budaya Sulut tidak nampak. (K-02)

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com