ZONAUTARA.com – Sejak 25 Juli hingga 23 September 2001, wilayah Kottayam dan Idukki di bagian selatan negara bagian Kerala di India mengalami fenomena membingungkan, yaitu hujan darah.
Menurut penduduk setempat, hujan berwarna pertama didahului oleh guntur yang keras dan kilatan cahaya, dan diikuti oleh rumpun pohon yang menumpahkan daun-daun terbakar abu-abu yang layu. Banyak lagi kejadian hujan merah dilaporkan selama sepuluh hari berikutnya dengan frekuensi yang semakin berkurang hingga akhir September.
Banyak alasan yang dikaitkan dengan fenomena misterius ini, beberapa tidak rasional – seperti mantra ilahi, dan keterlibatan alien. Awalnya, para ilmuwan Centre for Earth Science Studies (CESS) mencurigai bahwa partikel-partikel ini berasal dari ledakan meteor. CESS kemudian menarik kembali ini karena mereka melihat partikel menyerupai spora.
Sampel diserahkan ke Tropical Botanical Garden and Research Institute (TBGRI) untuk studi mikrobiologi, di mana spora dibiarkan tumbuh dalam media yang cocok untuk pertumbuhan ganggang dan jamur.
TBGRI bersama CESS menerbitkan laporan yang menyatakan asal usul partikel. Partikel dari hujan darah tersebut sebenarnya spora dari lumut pembentuk lumut. Pada Februari 2015, tim ilmuwan dari India dan Austria, mendukung identifikasi spora alga sebagai Trentepohlia annulata.
Curah hujan berwarna merah terjadi di Kerala selama musim panas tahun 2001, 2006, 2007, 2008 dan 2012; sejak 2001, para ahli botani telah menemukan spora Trentepohlia yang sama setiap saat. Hal itu mendukung gagasan bahwa hujan merah adalah fitur lingkungan lokal musiman yang disebabkan oleh spora alga.
Hujan berwarna merah darah juga dilaporkan pernah melanda Kerala pada tahun 1896 dan beberapa kali setelahnya. Pada 15 November 2012 hingga 27 Desember 2012 di timur dan utara-tengah provinsi Sri Lanka juga mengalami hal yang sama.