bar-merah

Ringkasan corona dunia: Kematian di Brasil lewati China

ZONAUTARA.COM – Amerika Serikat sejauh ini menjadi negara yang terkena dampak terburuk di dunia, mencapai tonggak sejarah 1 juta kasus yang dikonfirmasi, menurut data dari Johns Hopkins University. Korban tewas AS sekarang lebih dari 57.000 orang.

Kematian yang dikonfirmasi di Brasil melebihi jumlah korban di China, sebagaimana angka yang dipublish oleh WHO untuk China. Kasus positif covid-19 meningkat di negara terbesar di Amerika Latin itu.

Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan ada 474 kematian dalam 24 jam, menjadikan total kematian di Brasil menjadi 5.017 – lebih banyak dari jumlah yang diketahui di Cina, tempat virus tersebut pertama kali dilaporkan dan di mana sejauh ini setidaknya ada 4.643 kematian, menurut laporan WHO.

Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan negara itu telah mencatat 586 kematian lagi, sehingga jumlah kematian total di rumah sakit di Inggris menjadi 21.678. Dalam briefing harian pemerintah Inggris, Hancock mengatakan bahwa pemerintah akan mempublikasikan angka harian untuk jumlah kematian di rumah perawatan dan di masyarakat mulai hari Rabu dan seterusnya.

Menurut para peneliti Johns Hopkins, setidaknya 3.090.844 orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan setidaknya 215.063 telah meninggal sejak wabah dimulai. Angka-angka ini kemungkinan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya, karena dugaan underreporting dan sistem pengujian dan pencatatan yang berbeda di seluruh dunia.

Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa mengumumkan bahwa keadaan daruratnya akan berakhir pada akhir pekan. Dia mengatakan bahwa periode 15 hari ketiga akan berakhir pada tengah malam pada hari Sabtu dan “kami berharap tidak perlu menerapkannya lagi di masa depan,” kata de Sousa.

Pemerintah Spanyol berencana membuka lock down, karena jumlah kematian harian negara itu terus menurun dan tingkat penularan turun. Rencana tersebut mengusulkan transisi dalam empat fase, masing-masing berlangsung sekitar dua minggu, tanpa menetapkan tanggal tertentu ketika bar dan restoran dapat dibuka kembali atau olahraga dan acara lainnya dapat dilanjutkan.

British Airways menetapkan rencana untuk merumahkan sebanyak 12.000 stafnya akibat jatuhnya bisnis perjalanan udara global yang disebabkan oleh pandemi.

Kepala eksekutif maskapai British Airways, Álex Cruz, mengatakan kepada 42.000 stafnya bahwa perusahaan “harus bertindak tegas sekarang untuk memastikan bahwa British Airways memiliki masa depan yang kuat”.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com