MANADO, ZONAUTARA.COM – Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel memberikan pemaparan peta sebaran epidemiologic covid-19 di Sulut berdasarkan pembagian klaster atau pengelompokkan kasus yang terkait satu dengan lainnya.
“Dari 74 kasus positif terkonfirmasi covid-19 di Sulut hingga hari ini kami membaginya dalam 11 klaster dan 15 kasus individual,” jelas Dandel dalam jumpa pers, Selasa (12/5/2020).
Dari 11 klaster yang ada, ada empat klaster sudah tidak bertambah kasus positifnya, dan ada tujuh klaster yang dalam satu minggu terakhir ada penambahan kasus positif.
Pembagian klaster tersebut antara lain klaster A yang merupakan pelaku perjalanan umroh, yang menjadi kasus positif pertama kali di Sulut.
Klaster B merupakan pelaku perjalanan dari Eropa, klaster C merupakan pelaku perjalanan wisata rohani dan dari Makassar.
“Sementara klaster D merupakan kasus di acara kedukaan di Tomohon. Klaster E adalah pelaku perjalanan dari Makassar dan Surabaya serta Klaster F pelaku perjalanan dari Jakarta,” rinci Dandel.
Berikutnya Klaster G adalah perlaku perjalanan dari Jakarta juga, yang terdiri dari dua orang, Pasien 19 yang sudah meninggal dan Pasien 44.
“Kemudian ada Klaster H yang paling besar, ini adalah pelaku perjalanan dari Gowa. Ada 15 orang positif dalam klaster ini,” ujar Dandel.
Lalu ada Klaster I di Bitung, Klaster J di fasilitas kesehatan “A” di Kota Manado, dan ada Klaster K yang merupakan Klaster Pasar Pinasungkulan.
“Ada pula Klaster L yang merupakan klaster yang ada di fasilitas kesehatan “B” di Manado,” kata Dandel.
Catatan redaksi: Tim Zonautara.com akan membuat visualisasi interaktif mengenai pembagian klaster ini secara detil.
Editor: Ronny Adolof Buol