MANADO, ZONAUTARA.COM – Perkembangan epidemiologi covid-19 di Sulawesi Utara terus menunjukkan peningkatan kasus positif terkonfirmasi SARS-CoV-2.
Hingga tanggal 30 Juni 2020, jumlah akumulasi kasus positif covid-19 di Sulut sudah mencapai 1.109 kasus. Seluruh kabupaten/kota di Sulut terdampak virus corona. Terakhir Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mencatat kasus positif perdana pada 28 Juni.
Meski kasus dengan register 1.050 di Sulut itu bukan dirawat di Sitaro, tetapi secara epidemiologi pasien yang merupakan seorang ibu berusia 60 tahun tersebut dihitung bagian dari Kabupaten Sitaro.
Dari 15 kabupaten/kota di Sulut, Kota Manado menjadi daerah dengan kasus positif tertinggi. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Kota Manado hingga akhir Juni mencatat akumulatif jumlah kasus positif sebanyak 734 kasus.
Daerah lain yang cukup tinggi angka akumulatif kasus positifnya adalah Minahasa dengan 117 kasus positif, menyusul Tomohon dengan 66 kasus positif dan Minahasa Utara dengan 54 kasus positif. Ketiga daerah ini dapat dimaklumi jika melaporkan kasus positif yang cukup tinggi, karena berdekatan dengan Kota Manado sebagai episentrum penularan virus corona di Sulut.
Dari 1.109 kasus positif di Sulut sebesar 69,77 persen dilaporkan pada bulan Juni. Adapun kasus positif pertama kali di Sulut diumumkan pada 14 Maret 2020, seorang laki-laki berusia 51 tahun asal Manado yang baru pulang dari ibadah umroh.
Sepanjang bulan Juni, hanya tanggal 1 saja, Satgas Covid-19 Sulut tidak mengumumkan kasus baru positif. Jika dirata-rata, maka saban hari di bulan Juni ada 25 hingga 26 kasus baru.
Angka kasus baru positif harian yang diumumkan dibawah 10 kasus terjadi pada tanggal 4, tanggal 14, tanggal 22 dan tanggal 23 Juni. Selain itu rerata kasus baru harian berkisar antara 15 hingga 25 kasus baru. Kasus baru positif harian diumumkan pada tanggal 6 Juni, dimana waktu itu ada 79 kasus baru.
Penambahan kasus baru yang cukup tinggi sepanjang bulan Juni itu, menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel karena Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 baik di provinsi maupun di kabupaten/kota melakukan test secara masif.
“Test dilakukan baik dengan metode rapid test sebagai skrining awal untuk melihat reaksi imun terhadap virus, maupun lewat swab test untuk menegakan diagnosa lewat pemeriksaan laboratorium,” kata Dandel.
Kini di Sulut sudah dioperasikan laboratorium PCR maupun PCM, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun pihak swasta. Keberadaan laboratorium di Sulut ini mempercepat hasil pemeriksaan sampel pada swab test.
“Meski kondisi sekarang terjadi antrian sampel yang cukup banyak di laboratorium, karena kapasitas laboratorium pemeriksa yang terbatas,” jelas Dandel.
Melihat kurva kasus baru harian sepanjang Juni, maka bukan tidak mungkin kasus positif terkonfirmasi covid-19 di Sulut masih akan terus naik sepanjang bulan Juli ini. Apalagi aktivitas masyarakat di luar rumah sudah terlihat seperti normal saja, meski pemerintah terus menganjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Satu hal yang perlu dicatat juga, penularan virus corona di Sulut saat ini sebagian besar terjadi karena transmisi lokal, bukan lagi dari imported case.
Editor: Ronny Adolof Buol