ZONAUTARA.COM – Angka positivity rate atau tingkat kepositifan covid-19 di Indonesia sangat tinggi. Hingga Selasa (4/8/2020) positivity rate Indonesia berada pada angka 12,67 persen.
Angka ini diperoleh dari jumlah kasus positif terkonfirmasi covid-19 dibandingkan dengan jumlah orang yang sudah diperiksa melalui swab test baik PCR maupun TCM.
Hingga Selasa kemarin, secara nasional sudah ada 907.987 orang yang diperiksa melalui swab. Hasilnya, sebanyak 115.056 orang yang terkonfirmasi positif covid-19.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, tingkat kepositifan di Indonesia sangat tinggi. Bandingkan saja dengan beberapa negara di Asia, seperti Singapura dengan positivity rate sebesar 8,2% atau Filipina dengan 6,5%.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri menetapkan angka maksimal positivity rate sebesar 5%. Jepang sudah berada di bawah standar WHO yakni 4,3%.
Korea Selatan dan Malaysia malah berada dibawah angka satu, yakni 0,9 persen. Korea Selatan hingga kini telah memeriksa 1,6 juta orang dan melaporkan 14,4 ribu diantaranya positif terinfeksi SARS-CoV-2. Sementara Malaysia memeriksa 979,2 ribu orang dengan temuan sembilan ribu kasus positif.
Sulut 11,2 persen
Angka kepositifan covid-19 di Sulut, hingga update data pada Selasa kemarin berada sedikit di bawah angka nasional. Dengan 2.776 kasus positif, angka positivity rate Sulut mencapai 11,2 persen.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulut menyebutkan, bahwa hingga Selasa kemarin, sudah ada sebanyak 24.643 orang di Sulut yang diambil sampel melalui swab test, baik melalui metode PCR maupun TCM.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel yang dihubungi Zonautara.com, Rabu (5/8) berharap tes PCR dan TCM terus diperluas.
“Harapannya angka positivity rate kita dapat turun,” ujar Dandel.
Angka positivity rate menjadi salah satu faktor untuk menentukan kriteria zonasi risiko suatu daerah.
Editor: Ronny Adolof Buol