bar-merah

Dokter ini yang pertama gugur karena corona di Indonesia

zonautara.com
Dokter Bernadette Albertine Francisca Tuwanakotta.(Image: Istimewa)

ZONAUTARA.com – Para pahlawan yang gugur setelah berjuang melawan pandemi corona punya kisah yang mengharukan. Di antara para dokter di Indonesia, dokter Bernadette Albertine Francisca Tuwanakotta yang pertama kali gugur karena terinfeksi covid-19 di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Mari kita hargai perjuangan pahlawan kita dengan bertahan hidup dan bersatu melawan pandemi ini.

Dokter Bernadette diduga terinfeksi covid-19 dari pasien yang ditanganinya saat praktik. Setelah sempat dirawat selama dua hari di RS Awal Bros, dokter Bernadette dirujuk untuk menjalani perawatan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Dari hasil rapid test yang dijalani, dokter Bernadette terkonfirmasi positif covid-19 dengan hasil foto thoraksnya menunjukkan gejala pneumonia. Namun pada akhirnya beliau menghembuskan napas terakhirnya di usia 50 tahun pada 4 April 2020.

Dokter Bernadette dimakamkan berdasarkan prosedur tetap pemakaman pasien covid-19. Hal ini dilakukan meskipun hasil tes PCR belum keluar pada saat beliau wafat.

Dokter Bernadette sempat jadi viral di media sosial karena fotonya yang mengenakan jas hujan plastik sebagai pengganti Alat Pelindung Badan.

Semasa hidup, dokter Bernadette sehari-harinya praktik di RS Awal Bros dan RS Bhayangkara Makassar sebagai dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT).

Dokter Bernadette menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada tahun 1995 dan merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia Makassar. Sembilan tahun kemudian, di tahun 2004 beliau memperoleh gelar Spesialis penyakit THT-Bedah Kepala Leher di universitas yang sama.

zonautara.com
Dokter Bernadette sempat jadi viral di media sosial karena fotonya yang kenakan jas hujan plastik sebagai pengganti APD.(Image: Istimewa)

Pada postingan Laporcovid19, Nur Ilhami, yang merupakan junior dari dokter Bernadette, meninggalkan komentar dengan kesan yang sangat mendalam.

“Beliau adalah senior yang sangat baik, perhatian ke kami junior yang saat itu lagi pendidikan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis, red) THT. Semoga beliau saat ini berbahagia bersama Bapa di Surga… Amin,” tulis Nur, Sabtu (05/09/2020).



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com