bar-merah

Belum diketahui pasti bagaimana dokter Nasrin Kodim terpapar Covid-19 hingga akhirnya gugur

zonautara.com
Nasrin Korim

ZONAUTARA.com – Belum diketahui pasti bagaimana dokter Nasrin Kodim sampai terpapar Covid-19. Namun Guru Besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), ini sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Dokter Nasrin, begitu para pasiennya biasa menyapa, meninggal dunia pada hari Jumat, 3 April 2020. Ia meninggalkan seorang istri dan empat orang putra pada usia 71 tahun.

Lahir di Martapura pada 29 Desember 1948, Prof Nasrin Kodim sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, School of Public Health and Tropical Medicine di Universitas Tulane, New Orleans, Amerika Serikat, dan Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Sebagai profesor di FKM UI, dokter Nasrin fokus keahlian meliputi bidang keilmuan Metode Epidemiologi Deskriptif, Metode Epidemiologi Analitik, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Surveilans Epidemiologi, Studi Ekologi, Aplikasi Epidemiologi pada Kebijakan, dan Epidemiologi Sosial.

Selain menjadi aktif mengajar, ia juga menjabat sebagai Ketua Pusat Riset Epidemiologi dan Surveillance di FKM UI, menjadi Pimpinan Redaksi Jurnal Ilmiah dan Pengurus Perkumpulan Epidemiologi Indonesia. Selama masa berkarir, almarhum selalu memegang teguh prinsip keilmuannya yaitu integritas (amanah), berpikir cerdas dan positif (fatonah) serta konsisten (istiqomah).

Karya ilmiah yang ditelah ditulisnya antara lain Knowledge and compliance with the use of insecticide-treated nets in Manalu Sangihe regency of North Sulawesi, Indonesia (2020), Effectiveness of health education in reducing Plasmodium vivax malaria recurrence in Sentani, Papua (2020), A cross-sectional study: Risk factors analysis against hypertension in Indonesia (2020), Meta-analysis study on the association of smoking with ectopic pregnancy risk (2019), Hyperglycemic and hypertension are major components of metabolic syndrome that caused circulatory morbidity in hajj pilgrims, (2019) dan puluhan publikasi lainnya.

Melalui laporcovid19, dokter Ajeng Probowati kesaksian bahwa dokter Nasrin adalah dokter keluarga mereka.

“Beliau adalah dokter keluarga kami. Sejak bayi sampai kami berkeluarga. Beliau dan keluarga adalah pribadi yang baik. Semoga kelak beliau Husnul khotimah, amiiin,” tulis dokter Ajeng, Minggu, 6 September 2020.

Yayuk Hartriyanti juga menulis kesaksiannya melalui laporcovid19 bahwa Prof Nasrin Kodim adalah dosennya yang sangat baik dalam memberikan kuliah. Cara memberikan kuliahnya yang mudah dipahami.

“Kami sangat kehilangan dosen senior, salah satu epidemiolog terbaik di FKM UI. Semoga Allah menempatkan almarhum Prof Nasrin di tempat terbaik di sisiNya. Al Fatihah…!” tulisnya, Sabtu, 5 September 2020.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com