bar-merah

Di ambang kekalahan, Trump damprat Gubernur Partai Republik

(Image: Kompas.com)

ZONAUTARA.comCalon Presiden petahana Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan murka akibat selisih suaranya dengan pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, semakin melebar. Biden saat ini sedang memimpin perolehan suara dalam proses penghitungan yang masih berlangsung.

Sebelumnya Trump dan tim kampanyenya masih optimis akan memenangkan pemilihan presiden (Pilpres). Terlebih dengan kemenangan di Florida yang mengantarkan 29 suara elektoral ke kantongnya.

Akan tetapi, sekitar pukul 23.20 waktu setempat, Biden dikabarkan unggul di Arizona yang merupakan lumbung suara Partai Republik. Lantas hal itu dilaporkan membuat Trump naik pitam.

Trump dilaporkan langsung menghubungi gubernur-gubernur dari Partai Republik dan memarahi mereka karena situasi tersebut. Masukan dan nasihat dari tim kampanyenya diabaikan.

Tidak sampai situ, Trump pun mulai melontarkan klaim kemenangan dan tudingan indikasi kecurangan. Pidato itu disampaikan dari Gedung Putih pukul 02.30 waktu setempat.

Gubernur Arizona, Doug Ducey, berusaha meyakinkan para pejabat dan staf kampanye Trump bahwa masih ada suara pendukung Republik yang belum dihitung di sana.

Penasihat politik Trump, Jason Miller, bahkan berupaya menghubungi stasiun televisi Fox News untuk mencabut klaim kemenangan di Arizona. Namun, permintaan tersebut diabaikan.

Melalui akun Twitter, Miller juga mempertanyakan keabsahan hasil penghitungan di Arizona yang dilakukan Fox News. Ini ditanggapi pihak Fox News melalui siaran langsung dengan Arnon Mishkin, kepala pengambil keputusan.

Tak lama kemudian, Associated Press juga mengklaim kemenangan Biden di Arizona. Hingga kini The New York Times dan CNN belum menyatakan hasil penghitungan di negara bagian tersebut.

Trump dikabarkan sempat mengontak Gubernur Texas, Greg Abbott, dan Gubernur Florida, Ron DeSantis, malam itu. Melalui sambungan telepon, ia menanyakan soal adanya kemungkinan kecurangan pada pemilihan kali ini.

Masih di tengah amarah, ia menyaksikan Biden melenggang di atas panggung menyuarakan keyakinan menang dalam perhelatan menuju kursi kepresidenan. Saat itu ia mencuitkan wacana menyampaikan pidato dan menuding dugaan kecurangan dalam proses penghitungan suara.

Posisi Trump sendiri kian lemah dengan penghitungan sementara yang masih berpihak pada Biden. Mengutip The Guardian pada Kamis (5/11) pukul 14.22 WITA, Trump baru mengantongi 214 suara elektoral. Sedangkan posisi Biden sudah mengantongi 264 suara elektoral. Mantan Wakil Presiden AS itu hanya butuh 6 suara elektoral lagi untuk memenangkan Pilpres.

Hingga kini masih ada 5 negara bagian yang belum rampung menghitung suara. Selisih Trump dan Biden kian menjauh semenjak Wisconsin dan Michigan beralih ke Partai Demokrat.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com