ZONAUTARA.com – Adnan Ibrahim adalah seorang dokter di Sulawesi Selatan yang meninggal karena infeksi virus Covid-19. Almarhum masuk rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif sejak 3 agustus 2020.
Belum diketahui secara pasti dari mana dokter Adnan pertama kali tertular virus corona. Berhubungan beliau merupakan spesialis penyakit dalam dan melayani pasien di rumah sakit, beliau diduga tertular dari salah satu pasiennya.
Setelah menjalani perawatan sekitar 10 hari, akhirnya dokter muda ini meninggal dunia. Tepatnya pada tanggal 14 agustus pukul 17.50 Wita.
Beliau juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bekerja sebagai Ahli Penyakit Dalam di RS Pelamonia, Makassar.
Semasa hidup, beliau menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Almarhum pun dipercaya oleh teman-teman seangkatannya menjadi Ketua Angkatan FK UGM tahun 1991 dan terpilih menjadi Ketua Senat FK UGM pada tahun 1996.
Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Sekjen ISMKI periode 1995 – 1997 dan Ketua Kagama Wilayah Makassar. Selain itu, ia juga bertugas sebagai dokter di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar dan pendiri Sekolah Islam Terpadu Al Fatih.
Kepergian dokter Adnan memberikan duka mendalam khususnya bagi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Almarhum yang meninggal diusia masih cukup muda dan masih sangat produktif. Ia juga juga menjadi salah seorang dokter yang potensial, aktif di berbagai bidang dan berdedikasi tinggi.
Melalui laporcovid19, sebuah testimoni dari dokter Sitti Wahyuni yang menggambarkan bagaimana sosok beliau baginya. Seorang yang berhasil menyembuhkan banyak orang, namun sayangnya ia harus pergi setelah tak bisa memenangkan pertarungan melawan corona.
“Seorang lagi sejawat kami pergi setelah tak berhasil memenangkan pertarungan melawan virus corona. Masih muda, tanpa komorbid, tapi mungkin kelelahan mendera dan sel kebal ikut terpuruk. Banyak yang berhasil dia sembuhkan, tapi dia sendiri tak berhasil membebaskan diri dari invasi virus itu. Selamat jalan dr. Adnan Ibrahim, Sp. PD. Allah SWT menyayangimu,” kenang dr. Sitti Wahyuni sebagai sejawat sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.